Sudah mendapat sanksi moral dari lingkungannya, juga harus menanggung dosa dan mempertanggungjawabkan tindak-tanduk anak kepada Tuhannya.
Nah, bagi kamu yang masih gadis belia, saat keluarga atau siapapun yang menasihati, agar kamu tetap di jalan yang benar, dan mempunyai masa depan yang cerah. Maka dengarkan, patuhi nasihatnya, ucamkan baik-baik, selalu ingat di kepala dan hati.
Ketika orang lain berpesan padamu, jangan sekali-kali membalasnya seperti ini: “Recok (baca:berisik) kali pun!”
Kalaupun kamu tidak senang atau cocok dengan pesan-pesannya atau nasihatnya, paling tidak kamu menghargai orang lain yang sangat peduli terhadap kamu. Cukuplah kamu mengangguk sembari katakan “ya”, itu sebagai tanda kamu masih mempunyai iktikad baik untuk mengubah hidup yang lebih baik.
Kenapa orang-orang di sekitar sangat rewel kepada kamu, itu adalah sebagai tanda mereka sangat menyayangi, mencintai, dan sungguh peduli kehidupan kamu yang sekarang, dan juga di masa yang akan datang. Dan kamu harus paham, saat orang lain sudah tidak menasihati kamu lagi, itulah tanda-tanda ia akan menjauhi kamu. Pelan-pelan ia tak mau bersuara lagi untukmu, hari-hari berikutnya ia sudah tak perduli apa yang terjadi dengan kamu lagi.
Dalam memahami kehidupan, kita tidak harus paham dulu setelah kejadian yang sudah terjadi. Kita harus melangkah lebih maju, sebelum sesuatu terjadi, kita sudah belajar dan memahaminya. Contoh sederhananya adalah: kamu tidak harus terlebih dahulu kehilangan perawan, baru paham arti kehormatan. Kamu tidak harus mengalami pernikahan muda karena mengandung akibat salah pergaulan (pacaran).
Kamu tidak harus menjadi seorang gadis yang menyesal seumur hidup, sebab tak mau lagi mendengar nasihat orang-orang yang sangat mencintai kamu. Dan kamu harus paham, cinta yang abadi itu adalah cinta keluarga dan cinta kepada Tuhan.
Karena cinta seperti itu sampai ke surga nanti. Nah, kalau cinta yang mungkin saat ini kamu alami, itu adalah cinta monyet. Semu. Ya, karena cinta monyet, ya monyet-monyet saja yang paham. Dan, kalau kamu manusia yang berakal dan berbudi, tentu saja paham, tidak mau menempatkan cinta yang salah.
Cukuplah cinta Allah SWT dan keluargamu saat ini yang menghiasi keindahan masa mudamu. Dan itu adalah benar-benar cinta yang agung, cinta yang suci, cinta yang memang diberikan kepada gadis-gadis kecil yang mau memahaminya.
Kalau kamu msih percaya dengan cinta-cinta yang lain, jangan salahkan banyak sekali manusia-manusia monyet yang membuatmu menyesal di kemudian hari. Cinta dan monyet yang merenggut kebahagiaan kamu sekarang dan lusa adalah benda-benda yang harus dibuang jauh-jauh saat ini.
Karena banyak sekali tugas kamu sebagai seorang putri, yaitu: belajar yang tekun dan gigih, membantu orangtua, mengabdi pada Tuhan Semesta Alam, dan memperbaiki akhlak di setiap waktunya. Jadi, sungguh tidak ada waktu untuk bermain-main lagi, atau monyet-monyetan segala, jangan mau jadi gadis yang merugi, jadilah gadis yang beruntung. Dan itu kamu selalu belajar memahami kebaikan dalam hidupmu sendiri.