Pak Kapolri yang saya harapkan ...
Tentu saja kita mempunyai cita-cita yang sama terhadap negeri ini, menuju Indonesia lebih baik. Aman, nyaman, dan sejahtera. Sebagai Kapolri Bapak berwenang menegakkan hukum melalui Surat Edaran yang Bapak keluarkan. Namun, sangat disayangkan jika itu melukai rakyat kecil yang peduli terhadap negeri ini. Surat edaran itu bagaikan auman seekor singa di rimba, cukup menciutkan nyali bagi warga yang suka mengeritik pemerintah.
Sebagai penulis muda yang merdeka tanpa terindikasi kepentingan, tentu saja tidak setuju atas edaran surat tersebut. Bukan saya tidak patuh, atau juga tidak mendukung niat baik Bapak untuk kepastian hukum di negeri ini. Namun karena begitu mudahnya hukum kita selama ini diputarbalikkan. Hukum yang jelas saja bisa dikaburkan, apalagi hukum yang masih kabur seperti itu (surat edaran menangani ujaran penyebar kebencian).
Mungkin kita masih ingat guyonan Abdurrahman Wahid, atau lebih akrab dipanggil Gusdur. Beliau bilang: Polisi yang baik itu ada tiga. Polisi tidur, Patung Polisi, dan Hoegeng. Kita merindukan sesosok Kapolri Hogeng Imam Santoso, seorang polisi yang jujur dan baik di mata rakyat Indonesia. Dan tentu pula, saya pribadi yakin Bapak Badrodin Haiti, bisa seperti Bapak Hoegeng Imam Santoso. Bisa!
Hormat Militer
(Asmara Dewo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H