Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka ada satu kata: lawan!
Solo, 1986
Penyuara kata “lawan” tersebut sampai sekarang tak diketahui keberadaannya, hilang seperti ditelan bumi, namun suaranya masih menggema di hati aktivis Indonesia. Diduga hilangnya seniman itu diculik oleh militer.
Latar belakang hilangnya Widji Tukul adalah kerusuhan pada Mei 1998. Aparat Kopassus Mawar menjadikan daftar pencarian Widji Tukul dan aktivis lainnya. Sejak itu pula suami Siti Dyah Sujiah (sipon) tersebut hilang selamanya, meninggalkan dua anak bernama: Fitri Nganthi Wani, dan Fazar merah.