Mohon tunggu...
Asmara Dewo
Asmara Dewo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pendiri www.asmarainjogja.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aktivis Berujung Tragis

2 Oktober 2015   23:19 Diperbarui: 2 Oktober 2015   23:19 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan bila omongan penguasa

Tidak boleh dibantah

Kebenaran pasti terancam

 

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka ada satu kata: lawan!

Solo, 1986

Penyuara kata “lawan” tersebut sampai sekarang tak diketahui keberadaannya, hilang seperti ditelan bumi, namun suaranya masih menggema di hati aktivis Indonesia. Diduga hilangnya seniman itu diculik oleh militer.

Latar belakang hilangnya Widji Tukul adalah kerusuhan pada Mei 1998. Aparat Kopassus Mawar menjadikan daftar pencarian Widji Tukul dan aktivis lainnya. Sejak itu pula suami Siti Dyah Sujiah (sipon) tersebut hilang selamanya, meninggalkan dua anak bernama: Fitri Nganthi Wani, dan Fazar merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun