[caption caption="Kabareskrim Anang Iskandar. Foto TRIBUN"][/caption]
Siapa Kabareskrim yanga baru pengganti Komjen Budi Waseso? Beliau adalah Komjen Anang Iskandar. Karena rotasi perwira di kepolisian, jabatan mereka pun saling berganti. Dan kini Budi Waseso menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional.
Yang cukup menarik dari Anang Iskandar adalah ternyata beliau seorang blogger juga. Mantan kepala BNN tersebut sudah lama menyukai tulisan. Hal ini disampaikan beliau langsung kepada Kompas.
“Itu saya sendiri yang nulis. Anda akan tahu segalanya tentang saya dari situ. Saya nulis sejak lama,” ucap Anang kepada Kompas, (04/09/2015).
Dalam pemberitaan itu juga tercantum alamat blog beliau: anangiskandar.wordpress.com. Pada blog itu, jenderal bintang tiga tersebut menuliskan kisahnya mulai sejak kecil (kelas 4 SD) sampai menjabat menjadi Kalakhar BNN.
Kisah perjalanan hidup Anang Iskandar untuk menggapai impiannya, cukup mengharukan. Bagaimana tidak? Karena keluarganya bukan dari golongan yang berada, sementara beliau bersikeras untuk melanjutkan pendidikannya.
Suyitno Kamari Jaya adalah ayah beliau yang berprofesi sebagai tukang cukur/tukang pangkas, dahulu di Jl. Residen Padmudji, di depan losmen merdeka Mojokerto. Dan sampai tutup usia pun, ayah beliau masih menekuni profesinya sebagai tukang cukur.
Karena ayah beliau seorang tukang cukur, Anang yang sudah SMA pun mulai mahir memotong rambut. Dan yang menjadi pelanggannya adalah anak-anak SD TNH. Dan itu tak terlepas dari peran kedua gurunya yaitu: Ibu Yulian, dan Ibu Sutidjab.
Selain menjadi tukang pangkas, pria kelahihan Mojokerto itu juga belajar fotografi dan belajar melukis secara formal. Dari ketiga profesi yang digeluti itulah bekal Anang remaja untuk berjuang menjalani kehidupan setelah tamat SMA.
Dikutip langsung dari blog beliau: “Dalam suatu pembicaraan dengan ayah saya, Bapak menjelaskan secara gamblang bahwa beliau tidak mampu menyekolahkan saya ke perguruan tinggi, dan hanya sanggup menyekolahkan saya sampai dengan lulus SMA, sama dengan kakak perempuanmu apalagi adik – adik mu banyak jelasnya. Namun saya punya tekad dan keyakinan yang kuat ingin menjadi Sarjana, dengan berbekal tukang cukur dan tukang foto”.
Setelah tamat SMA, Anang pun mengikuti tes perguruan tinggi, berharap bisa menjadi mahasiswa di fakultas peternakan. Di samping mengikuti tes ujian seleksi perguruan tinggi, beliau juga mengikuti tes seleksi masuk AKABRI.
Pada saat itu anang membatin: “anang gak mungkin masuk akabri karena yang masuk akabri itu anaknya Jendral atau anaknya penggede yang banyak uangnya”.
Namun, takdir langit tak pernah ditebak manusia. Siapa sangka seorang anak tukang cukur yang berkehidupan pas-pasan, dan mempunyai banyak anak. Bahkan ayah beliau sudah mematahkan semangat Anang untuk terus belajar di perguruan tinggi. Setelah pengumuman hasil seleksi, Anang dinyatakan lulus AKABRI dengan nomer urut 43 dari 203 peserta yang dinyatakan lulus.
Seiring perjalanan waktu, kini Anang menjadi seorang Jenderal Polisi berbintang tiga, dan menjabat sebagai Kabareskrim di Mabes Polri.
Tak ada yang sia-sia dalam sebuah perjuangan dan impian, dan itu dibuktikan dari seorang anak tukang cukur dari Mojokerto, Komisaris Jenderal Anang Iskandar.
Selamat bertugas, Pak! Semoga jabatan baru yang diamanahkan kepada Bapak menjadi gebrakan baru dalam kepolisian yang selama ini dicap berkinerja buruk oleh rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H