Mohon tunggu...
Asma Putri Maarif
Asma Putri Maarif Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Pemuda dalam Menerapkan Physical Distancing atau Jaga Jarak di Masa Pandemi Covid-19

1 Mei 2020   22:53 Diperbarui: 1 Mei 2020   23:37 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Asma , Sosiologi , FIS, Universitas Negeri Jakarta

            Pemuda ? suatu kata yang sudah tidak asing di kuping dan sering di dengar oleh kita sendiri sebagai umat manusia.  Namun, jika sering kita dengar dan tidak asing di kuping apakah kalian tahu makna atau pengertian pemuda itu sendiri ? dimana sering dianggap sebagai generasi untuk meneruskan masa depan atau agen perubahan suatu bangsa. Pengertian pemuda sendiri secara biologis adalah individu yang mengalami perubahan fisik , tumbuh berkembang seperti memiliki tinggi dan sudah mengalami pubertas. Organisasi Pendidikan, Keilmuan , dan Kebudayaan yang didirikan oleh PBB dengan sebutan UNESCO sendiri mengartikan pemuda sebagai periode transisi dari ketergantungan masa kanak-kanak ke masa dewasa dan kesadaran mandiri atas kebebasan dalam menjadi masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemuda adalah individu yang sudah mengalami masa perubahan fisik dari sisi biologis sudah melewatkan masa kanak-kanak dan memiliki pemikiran yang mandiri dalam artian sudah mulai mengerti mengenai kedinamisan kehidupan namun memiliki karakter yang optimis dan belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Setelah mengetahui pengertian soal pemuda sendiri,, maka kita segera mengetahui bahwa pemuda memiliki sifat-sifat , diantaranya :

  • Aktualisasi diri , menjadi diri sendiri dan terus mengembangkan karakter yang ada dalam diri individu.
  • Ambisius
  • Altruistik ( loyalitas atau solidaritas)
  • Individualis , hal ini dimaksudkan bahwa individu tersebut menjalani kehidupan salah satunya kokoh harus dengan pemikiran dirinya sendiri
  • Resistensial , ( melawan,membantah,membangkang, menentang)
  • Idealis ( memiliki keyakinan yang kokoh)
  • Egois
  • Dinamis 

dan masih banyak lagi sifat-sifat yang dimiliki oleh pemuda meskipun itu, adanya sekilas terlihat bahwa pemuda memiliki sifat buruk seperti resistensial dan individual tetapi hal buruk akan menjadi buruk bila kita melihat memang dari sisi buruk tanpa melihat sisi baik yang dimiliki oleh sifat-sifat pemuda bilamana memang pemuda tersebut memiliki control sifat yang baik maka input yang burukpun akan menjadi output yang baik. Contoh saja, kemerdekaan yang didapatkan oleh Indonesia terdapat peran pemuda yang menjalankan dengan menentang rencana Presiden Soekarno untuk menunggu janji Jepag memerdekakan Indonesia dan mempercepat kemerdekaan dimana sampai terjadi peristiwa Rengasdengklok. Pemuda itu dinamis, bergejolak, dan teguh akan pendiriannya maka apa yang mereka inginkan akan terus diperjuangkan. Lalu, apa hubungan pemuda dengan physical distancing ? apa itu physical distancing ? sebelum mengetahui istilah physical distancing hal pertama yang harus dijelaskan adalah keadaan dunia yang sedang terjadi sehingga memunculkan istilah physical distancing.

            Dunia kali ini sedang meredup, tetapi bukan berarti meredup akan selamanya tidak mendapatkan penyinaran. Dunia meredup dikarenakan wabah virus yang menyerang bernama corona atau biasa kita kenal dengan COVID-19 berawal di Kota Wuhan, Hubei, China dengan awal seperti sakit flu dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang lebih serius, pneumonia maka awal mula virus corona ini muncul dengan sebutan Pneumonia Wuhan dan sekarang kasus yang terkonfirmasi sudah menyebar ke seluruh dunia dengan total 3,26 juta , sembuh 1,01 juta dan meninggal dunia 233 ribu [1]. Melihat penyebaran virus corona yang semakin banyak memakan korban jiwa ketahui beberapa cara pencegahan penyebaran virus diantaranya, cuci tangan dengan sabun, bila sehabis berpergian dari luar mandi dan pakaian yang dipakai dipisahkan dari pakaian yang dipakai di rumah, memakai masker nonmedis, dan melakukan physical distancing. [2] Physical Distancing sendiri adalah suatu kebijakan yang diciptakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dibawah naungan PBB atau biasa dikenal dengan nama Inggrisnya World Health Organization ( WHO) setelah melihat melonjaknya kasus penyebaran virus corona di seluruh dunia dimana istilah ini menggantikan social distancing yang dianggap di dalamnya memiliki dimensi sosial dan emosional terlalu sulit bilamana diterapkan mengingat manusia hendaknya merupakan mahluk sosial . Physical distancing  langsung diterapkan diberbagai negara baik yang negaranya melakukan " Lockdown " pengkuncian, pelarangan keluar rumah, berkumpul, bahkan mendapatkan denda bilamana ketahuan keluar rumah dengan alasan yang tidak jelas ataupun negara yang tidak melakukan "Lockdown", Physical distancing ini dimaksudkan adalah jaga jarak fisik untuk menghindari kerumunan sebagai akses utama tempat penyebaran virus corona. Physical Distancing ini digambarkan dengan jaga jarak fisik 1 meter seperti pada antrian pasar swalayan atau toko-toko lainnya yang masuk aturan diperbolehkan buka, pengaturan posisi tempat duduk dalam bis, perubahan bentuk interaksi salaman, sampai kampanye " di rumah aja " untuk mencegah kerumunan akses utama penyebaran. Indonesia sendiri sudah melakukan physical distancing , selain bentuk jaga jarak agar mendukung kebijakan ini tetap berjalan maka pemerintah melakukan penutupan pusat pembelanjaan atau mall dengan yang masih buka seperti apotik atau pasar swalayan bahkan beberapa perusahaan menerapkan sistem kerja di rumah dan juga instansi pendidikan seperti sekolah dan universitas yang meliburkan kegiatan belajar mengajar mereka. 

              Kebijakan physical distancing yang berujung pada penerapan Undang-Undang No. 6 Tahun 2018 mengenai karantina Kesehatan yang berisikan karantina wilayah, karantina pintu masuk, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar[3] untuk mendukung kebijakan tersebut terus dijalani, dilaksanakan. Tentu saja, media adalah salah satu fasilitas sebagai tempat kampanye " di rumah aja" dalam bentuk hastag di social media seperti twitter, ataupun stiker snapgram yang ada di Instagram juga cara untuk mengingatkan masyarakat untuk selalu mengingatkan bahwa physical distancing harus terus dilakukan sehingga penyebaran virus corona terhenti dan virus tersebut hilang tidak mengganggu dunia kembali. Contohnya saja yang dilakukan oleh pemuda dan juga berprofesi sebagai Beauty Vlogger Tasya Farasya yang memposting foto di akun Instagramnya dirinya tetap berpenampilan memukau dengan hastag " di rumah aja" hal ini untuk tetap mengingatkan masyarakat bahwa tidak perlu berpergian keluar rumah bila tidak memiliki urusan yang tidak penting. 

            Oleh karena itu peran pemuda dalam menerapkan kebijakan yang diterapkan oleh WHO yaitu, Physical Distancing dimana dengan sifat-sifat yang mereka punya diantaranya :

 

  • Menyadari dan memberitahukan informasi bahwa virus corona berbahaya jika kita tetap mengabaikan dan berpergian keluar rumah dan tidak menjaga jaga jarak ke individu lain. Memberitahukan informasi bahaya virus corona dapat menyebabkan kematian terlebih rentan kepada orang tua dengan gejala-gejala yang dapat lebih membahayakan seperti penyakit bawaan dan pemuda bisa dikategorikan sebagai pembawa virus terlebih kategori pembawa virus bisa tidak memiliki gejala sama sekalipun.

  • Resistensial, dengan menentang masyarakat yang masih berpergian keluar rumah, menegur bila mengenal orang yang mereka kenal tetap berpergian keluar rumah atau dapat melakukan pengaduan bila melihat kerumunan masyarakat yang masih berkumpul. Bahkan kita dapat menegur para orang tua yang suka merasa bosan melakukan kegiatan "di rumah aja" ataupun contoh lainnya di Jakarta bila kalian melihat pemuda yang tidak menyadari aturan dan bahayanya virus corona ataupun kerumunan warga lainnya yang berkumpul seperti nongkrong , kalian bisa mengadu ke social media Twitter @DKIJAKARTA memfoto lokasi kejadian dan memberikan alamat lengkap atau patokan dari tempat kerumunan tersebut. Maka, selanjutnya pemerintah akan mengerahkan Satpol PP dan Polisi setempat dan melakukan peneguran, bahkan warga yang masih membuat kerumunan dapat menjadi hukuman pidana

  • Mengajak dan membuat inovasi kegiatan " di rumah aja" seperti, mengajak teman-teman untuk membuat video aplikasi Tik Tok tantangan #PastTheBrushChallange , kegiatan belajar memasak, atau lainnya. Inovasi kegiatan ini dilakukan agar individu tidak bosan melakukan karantina di rumah dan tetap mengajak individu lainnya agar berproduktif meskipun " di rumah aja". Bahkan pemuda yang suka berolahraga dapat membuat video olahraga kalian dan mengupload nya di social media agar teman-teman atau individu lainnya tetap bisa hidup sehat meski di rumah aja

  • Aktif berkampanye hastag "di rumah aja" melalui sosial media.

 

 Dengan ikut andil melakukan kebijakan physical distancing dan turut berperan untuk tegas dalam melaksanakan kebijakan tersebut pemuda bahkan dapat membantu pencegahan virus corona dari hal kecil sekalipun disini kacamata pandangnya yaitu hal lain yang dapat dilakukan pemuda selain menjadi relawan membantu tenaga medis untuk membantu penyembuhan pasien yang terkonfirmasi terkena virus corona ataupun membantu berdonasi untuk warga yang usahanya terkena dampak dari virus corona. Bahkan dengan melaksanakan kegiatan lain dalam hal turut melakukan kebijakan physical distancing pemuda dapat memiliki manfaat lainnya lebih produktif mencoba hal baru dalam kegiatan di rumah aja, dan berkumpul bersama keluarga.

       Terakhir, perlu diingatkan kembali bahwa dunia sudah waktunya dipegang kendali oleh para pemuda, jika pemuda saja tidak menyadari bahwa dirinya dapat menularkan virus corona ke para orang tua atau bahkan yang lebih mengerikan lagi bila pemuda terkena virus corona dan tidak ada gejala dikarenakan sifat egois yang tidak dikontrol dan terus memenuhi kepuasan dengan berkumpul bersama teman-teman kalian , maka apa bisa dunia kita kendalikan ? Padahal, kapan lagi dengan melakukan jaga jarak dan berkegiatan di rumah aja dapat bermanfaat sangat besar untuk masyarakat banyak ?

 

Oleh : Asma , Sosiologi, FIS , Universitas Negeri Jakarta

_______________________

1. Statitik Penyakit Coronovirus , melalui situ Wikipedia.com diakses pada tanggal 1 Mei 2020 Jam 16.10

2. Corona.go.id diakses pada tanggal 1 Mei 2020 Jam 17.00

3. Hukum Online diakses pada tanggal 1 Mei 2020 17.30

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun