Mohon tunggu...
Abdus Saleh Radai
Abdus Saleh Radai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dakwah Nusantara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Majelis Dakwah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (MADINAH)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Berdirinya Pondok PETA (Pesulukan Thoriqoh Agung) Tulungagung

17 Mei 2022   10:23 Diperbarui: 17 Mei 2022   15:17 7005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran yang ditanamkan Syekh Mustaqim itu berlanjut pada masa kemursyidan Hadlratus Syekh Abdul Djalil Mustaqim dan lestari hingga era kemursyidan Hadlratus Syekh Charir Muhammad Sholachuddin Al Ayyubi saat ini. Segala aktifitas murid-murid Pondok PETA harus selalu diniati beribadah semata karena Allah SWT semata.

Pada tahun 1936, Syekh Mustaqim kerawuhan ulama besar yang juga seorang Mursyid Thoriqot Syadziliyah yakni Syekh Abdurrozaq bin Abdulloh At Turmusy (Pondok Pesantren Tremas, Pacitan). Beliau adalah adik kandung ulama terkemuka Indonesia yang mukim di Makkah, Syekh Mahfudz bin Abdulloh At Turmusy.

Syekh Mustaqim dan Syekh Abdurrozaq saling bertukar ilmu dan wirid. Syekh Abdurrozaq yang biasa disapa Den Dur mengijazahkan aurod Thoriqot Syadziliyah kepada Syekh Mustaqim. Saat itu, Den Dur bahkan berpesan kepada Syekh Mustaqim agar mengembangkan dan mensyiarkan Thoriqot Syadziliyah.

Atas amanat Syekh Abdurrozaq itulah, diantara tiga thoriqot yang diajarkan, Thoriqot Syadziliyah merupakan thoriqot yang lebih banyak diajarkan kepada murid-murid Pondok PETA. Bahkan sampai sekarang, Pondok PETA lebih dikenal sebagai Pondok Thoriqot Syadziliyah. Den Dur juga mengijazahkan berbagai hizib yang diambil dari khazanah Thoriqot Syadziliyahseperti Hizib Bahr, Hizib Barr, Hizib Nashr, Hizib Hujub, Hizib Khafidhoh, dan Sholawat Nurudz Dzati.

Namun, di Pondok PETA sejak dulu hingga sekarang, Thoriqot Qodiriyah wan Naqsyabandiyahmenjadi amalan wajib setiap ba'da sholat lima waktu. Sedangkan Thoriqot Naqsyabandiyahhanya diijazahkan kepada murid-murid tertentu dan dalam jumlah yang sangat terbatas. Aurod Thoriqot Naqsyabandiyah diamalkan secara berjamaah hanya di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir setiap bulan Ramadhan.

Sampai tahun 1960-an, pondok yang didirikan Syekh Mustaqim itu masih lekat dengan sebutan Pondok Kauman. Nama Pondok PETA baru muncul tahun 1963 saat Tulungagung menjadi tuan rumah Muktamar Jam'iyah Ahlith Thoriqoh al Mu'tabaroh (JATM) III.

Pada muktamar tanggal 28 hingga 30 Juli 1963 itu, Pondok PETA dan murid-muridnya mengambil peran yang cukup penting.  Acara ditempatkan di Gedung Balai Rakyat, Sekolah MINO, dan Masjid Agung Al Munawwar yang semuanya terletak di dekat alun-alun Tulungagung.

Namun, kantor kesekretariatan, pusat konsumsi dan tempat peristirahatan sebagian muktamirin berada di Pondok PETA.  Sekretaris Panitia Muktamar JATM III dijabat murid Pondok PETA yang bernama Mbah Diyaruddin.  Sehari-harinya, Mbah Diyaruddin di Pondok PETA memiliki tugas sebagai sekretaris dan penulis khot (khotthot).

Nama Pondok PETA merupakan singkatan dari PESULUKAN THORIQOT AGUNG yang mengandung arti sebuah pondok pesulukan yang mengajarkan tiga thoriqot agung sekaligus, yaitu :

1.      Thoriqot Qodiriyah wa Naqsyabandiyah
2.      Thoriqot Naqsyabandiyah
3.      Thoriqot Syadziliyah

Selain itu, nama PETA juga merupakan singkatan dari PEMBELA TANAH AIR yang mengandung arti bahwa di Pondok PETA juga diajarkan hal-hal yang bersifat kemanusiaan serta ditanamkan rasa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun