Menjelang datangnya bulan suci ramadlan, Jamaah Thoriqoh Syadziliyah wal Qodiryah wan Naqsabandiyah selenggrakan acara rihlah bulan Sya'ban, 23-24 1443 Hijiriyah. Rutin setiap tahun menjelang bulan ramadlan, akhir dari bulan sya'ban, Jamaah TSQN selalu melaksanakan rihlan atau perjalan ruhani dengan ziarah ke makam guru dan para wali Allah.
Sebelum beragkat, KH. Agus Salim HS sebagai gurupembimbing ruhani atau Imam Khususiyah meberikan pengarahan mengenai pentingnya meluruskan dan mensucikan niat dalam menapaki perjalanan ruhani ini. Pengarahan di sampaikan di Halama Sekolah Islam Terpadu Yayasan Manbaul Hikmah Warrisalah, Cikarang Bekasi,Sabtu, (26/03/2022).
Dalam arahanya Kiai Agus, menyampaikan bahwa Ziarah itu merupakan silaturaahmi kepada yang hidup dan yang sudah wafat.
"kenapa saya katakana kepada yg hidup, karena aulia Allah itu tidak mati dia. Intiqol min daril fana ila daril makol, hanya pindah tempat saja dari alam dunia ke alam barzah. terus hakikatnya tetap bimbing kita. Minal masjid ilal masjid dari hati kehati," uacapnya.
Pejalanan, ziarah yang akan kita tempuh ini adalah rihlah ketempat guru dan para kekasih Allah. Maka sangat penging untuk meluruskan dan mensucikan niat.
"Nah, karena kita ini ziarah kepada tempat aulia Allah, maka betul-betul harus murnikan, sucikan niatnya dalam rangka antaquuna kalimatullah hiyal ulya, Semata-mata mengutamakan Allah saja." katanya
Kia Agus juga menegaskan, pada hakikatnya ziarah ketempat para aulia Allah, dalam rangka kita butuh Allah.
Hakikat ziarah itu sebetulnya kita butuh kepada Allahnya. Kita butuh kepada Allah, nanti di wasilahi oleh para guru dan kekasihnya," ujar Kia Agus, kepada rombongan.
Maka ziarah kali ini jangan niat macam-macam. Satukan niat, niatnya Allah saja. hajat lainnya pasti kebawa, tidak usah disebut pasti Allah mengetahuinya. Penting untuk terus jadi perhatian, yg kita tuju semata-mata Allahnya. Karena kita datang kesana sebetulnya datang ke makam guru dan para kekasih Allah itu, dasarnya kita adalah butuh kepada Allah. Tutup Kiai Agus dengan tegas. (ASR)