Mohon tunggu...
Abdus Saleh Radai
Abdus Saleh Radai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dakwah Nusantara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Majelis Dakwah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (MADINAH)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan

4 Agustus 2020   22:53 Diperbarui: 5 Agustus 2020   00:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kegalauan hati dan kegulanaan jiwa, Kucoba untuk merangkai seuntai kata, tuk mencari sebuah fatwa, yang terlindung di balik patena. Kutelusuri setapak jalan, mengikuti secerah cahaya yang tertancap di dinding-dinding kegelapan malam. Aku terus memapah kaki dalam kegelapan. Meraba bayangan dengan penuh hati-hati. Sampai akhirnya aku melihat seongkok obor penerang meski sayup-sayup di kejauhan, namun penuh harapan.

Jika masih mungkin ada tempat untukku di hatimu, kan kupenuhi dengan bunga-bunga asmara.
Kan kusiram dengan air kebahagiaan dan ketulusan, Kan kupupuk dengan rindu dan kasih sayang, Kan kupagari dengan ikhlas, iman serta kesetiaan.
Agar kamu tahu bahwa tidak semua image orang-orang sama seperti apa yang ditebarkan

Idzinkan aku juga, membuat perahu kecil agar aku dapat berlayar dan berkelana dilautan yang terbentang luas dihatimu
Kan kuarungi bahtera sanubarimu, kan ku lalui dengan keteguhan dan ketgaran jiwa
Sampai aku gapai, aku jelajahi samudra kalbumu.

Buat sebuah dermaga meski hanya dengan beberapa
butir mutiara, yang sekiranya dapat jadi penerang
disaat perahu kecilku, kutambatkan di dermaga hatimu
itulah ketulusan harapanku

Abdus Saleh Radai
Villa Pabuaran Indah, 22 Desember 2003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun