Mohon tunggu...
Abdus Saleh Radai
Abdus Saleh Radai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dakwah Nusantara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Majelis Dakwah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (MADINAH)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Silaturahmi dan Konsolidasi NU Bekasi

27 Juli 2020   16:43 Diperbarui: 27 Juli 2020   16:40 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengutip dari wasiat Syekh Ibnu Athoillah bahwa berkhidmat kepada Guru adalah salah satu jalan ma'rifatullah dan acara Rijalul Ansor ini adalah bukti khidmat kepada guru-guru/masayikh di Nahdlatul Ulama, Hikmaturrijal Sababul Wishol."

Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bekasi mengadakan silaturrahim dan konsolidasi NU. Kegiatan dikemas dengan pembukaan pengajian rutin bulanan Rijalul Ansor pada hari Jum'at (17/20) sampai Sabtu, (18/20) dini hari. Selain pengurus Ansor Banser, hadir pula para ulama dan habaib dalam acara silaturrahim yang di selenggarakan di Kantor PC GP Ansor Kabutpaten Bekasi, Jalan H. Martaya, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Bekasi.

Acara dipandu langsug oleh ketua Rijalul Ansor Mas Toto, dalam mukaddimahnya Toto menyampaikan bahwa merasa gembira atas kehadiran sahabat Ansor Banser yang selama ini menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan berkerumun, kecuali kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan bantuan kemanusian terkait Covid-19. Kegiatan malam ini juga sebagai ajang silaturrahim dan konsolidasi NU Bekasi yang sampai saat ini belum ada pengrusan yang definitif.

Kegiatan konsolidasi dibuka dengan tawashul, tahlil, dan pembacaan maulid nabi Muhammad SWA, acara dilanjutkan dengan sambutan dan mauidzah hasanah. Habib Abdurrahman Assegaf menyampaikan sambutannya dengan membakar semangat Ansor Banser agar terus bergelora dalam berkhidmat di NU.

"saya berharap agar semua anggota paham ke NUan." ujarnya.

Habib Dur, beliau biasa diapnggil, juga memberikan bekal ilmu pagi selurah peserta yang hadir, terutama para sahabat Ansor, agar senantiasa terus berbuat baik, dalam bentuk dan hal apapun.

"Jarak antar 2 bintang itu sangat jauh sekali tapi itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan panjangnya shiroth/jembatan yang berada di atas neraka jahannam yang akan kita lalui nanti, lantas siapa yang akan menolong kita? Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk berbuat baik." tegasnya.

Hadir pula dalam acara tersebut dan memberikan sambutan adalah Gus Usama, pengurus Birgade Ulama Muda Indonesia (BUMI), belaiu mengajak para sahabat ansor agar terus belajar, memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan, terutama tentang keislaman dan keNuan dalam rangka membentengi aqidah ahlussunnah wal jamaah dari serangan kaum intoleran.

"Kader Ansor Banser harus banyak membekali diri dengan literatur-literatur ilmu agama untuk bisa mengcounter secara ilmiah terhadap statement orang-orang salah kaprah bicara soal agama." katanya.

Selanjutnya, KH. Agus Salim HS, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, memotivasi seluruh pengurus dan anggota Ansor dengan menyampaikan bahwa hanya dengan khidmatnya seorang murid pada gururnya, akan menjadi sababiyah sampainya seorang murid kenal Allah Tuhannya (Ma'rifatullah).

"Mengutip dari wasiat Syekh Ibnu Athoillah bahwa berkhidmat kepada Guru adalah salah satu jalan ma'rifatullah dan acara Rijalul Ansor ini adalah bukti khidmat kepada guru-guru/masayikh di Nahdlatul Ulama, Hikmaturrijal Sababul Wishol. Ujarnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa, berjuang di Nahdlatul Ulama itu, semata-mata menegakkan kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang selanjutnya setiap langkah dan amal perjuangan kita dalam berNU menarik jiwa kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah.

"Hadrotussyekh Hasyim Asy'ari berpesan 'Janganlah kau berorganisasi jika tidak bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah." tegasnya.

Terakhir memberikan sambuatan sekalagus ceramah penutup adalah Kyai Mukti Ali atau Kyai Kancil beliau biasa dipanggil, dengan ceramah khasnya yang lantang dan penuh semangat, dengan bumbu-bumbu lawakan yang menarik, beliau menyampaikan kesiapannya untuk menajdi pemimpin tertinggi NU Bekasi, jika para sebuh NU merestui katanya, dengan mendapatkan respon tepuk tangan dari para hadirin.

"NU Bekasi masih berada dalam ketidak pastian, Famorgana, saya siap menjadi nahkoda PCNU Bekasi jika para sepuh merestui." Ungkapnya.

Seperti diketahui kepengurusan PCNU Kabupaten Bekasi masih kosong, setelah pemilihan sebelumnya diputuskan diulang. Akhirnya silaturrahim dan konsolidasi NU Bekasi ini, ditutup dengan doa dan pembacan shalawat badar. (ASR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun