Hubungan antara orangtua dan anak adalah sebuah perjalanan yang dinamis. Tidak ada metode pengasuhan yang sempurna, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan keseimbangan antara disiplin dan kebebasan:
- Dialog Terbuka: Anak membutuhkan ruang untuk mengungkapkan pendapatnya. Dengarkan mereka tanpa menghakimi. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan aspirasi mereka.
- Empati: Cobalah untuk melihat dunia dari sudut pandang anak. Menghargai perasaan mereka akan membantu membangun hubungan yang lebih sehat.
- Fleksibilitas: Aturan itu penting, tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan individu. Memberi anak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri adalah bagian penting dari proses belajar.
- Menyelesaikan Trauma Orangtua: Orangtua perlu menyadari bahwa ketakutan dan harapan mereka tidak boleh menjadi beban bagi anak-anak mereka. Jika perlu, konsultasi dengan ahli psikologi dapat membantu mengatasi trauma atau ketakutan yang tidak disadari.
Strict parenting mungkin dimaksudkan sebagai bentuk cinta, tetapi cinta yang sejati adalah yang membebaskan, bukan yang membatasi. Anak-anak adalah individu yang unik, bukan cetakan untuk memenuhi ekspektasi orangtua. Dalam hubungan ini, yang paling dibutuhkan adalah keseimbangan: antara membimbing dan memberi ruang, antara aturan dan kebebasan.
Pada akhirnya, setiap orangtua dan anak memiliki kesempatan untuk belajar satu sama lain. Dan ketika kedua belah pihak berusaha untuk saling memahami, dinding yang selama ini menghalangi bisa runtuh, digantikan oleh jembatan yang menghubungkan hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H