Mohon tunggu...
Asmadi
Asmadi Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

Nama saya Asmadi Badawi, biasa dipanggil Madhy. Lahir di TG ARU, nama desa di sebuah pulau kecil nan unik. Pulaunya kecil tapi strategis, kepemilikannya dimiliki oleh dua negara, pulau Sebatik namanya. Saya hanyalah Seorang fakir ilmu yang terus ingin belajar, tidak lain semata-mata ingin berkontribusi pada pembangunan. Kalimat yang indah "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat" menjadi pegangan hidup dan melatar belakangi munculnya saya pada kolom kompasiana. Berharap lewat tulisan-tulisan sederhana bisa memberikan manfaat bagi yang membaca. Hobby badminton dan me time.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konsep "Isi Piringku" Alternatif Kebijakan Untuk Mensukseskan Makan Bergizi Gratis

4 Juni 2024   06:53 Diperbarui: 4 Juni 2024   06:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kemenkes RI

Makan Bergizi Gratis merupakan janji politik presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto yang belakangan merevisi program itu dari makan siang gratis. 

Program itu sah-sah saja. Di beberapa negara maju sudah menerapkannya. Mereka sadar pentingnya investasi SDM. SDM yang sehat penentu keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan.

Negara tetangga terdekat kita misalnya, yakni Malaysia telah menerapkan program tersebut sudah sejak lama. Saya yang terlahir di perbatasan negara Indonesia-Malaysia, sejak kecil mendengar anak-anak sekolah di Malaysia dapat bekal dari pemerintah. Rasanya bikin iri.... 

Salah satu yang menjadi pertanyaan besar sampai saat ini, bagaimana implementasi Program Makan Bergizi Gratis? Menu Apa saja yang bergizi? mungkin tidak lama lagi akan terjawab, kita menunggu laporan hasil kunjungan DPR ke luar negeri.

Masyarakat awam, mungkin ada yang belum faham dengan makanan yang bergizi itu seperti apa? beda cerita tentang gratis, semua sepakat kalau kita faham dengan kata itu.

Salah satu alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah terpilih selanjutnya adalah melanjutkan Program Kementerian Kesehatan yaitu konsep "isi piringku" menjadi menu wajib dalam  program Makan Bergizi Gratis.

Konsep "Isi Piringku" sebagai cara agar orangtua dapat memenuhi gizi anak sesuai dengan anjuran ahli, diharapkan dalam sekali makan akan mengandung kurang lebih 700 kalori untuk makan siang dengan mengisinya terdiri dari makanan pokok, sayuran, lauk pauk, dan buah-buahan. Mengamalkan konsep "Isi piringku" secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari diharapkan gizi anak akan terpenuhi dan pertumbuhannya bisa maksimal, sehingga mengurangi risiko anak Indonesia mengalami obesitas, stunting, atau gizi buruk.

Makanan pokok 

Diisi dengan nasi dan penukar lainnya (kentang, ubi, dan lainnya) sebanyak 150gr nasi atau setara dengan 3 centong nasi, 3 buah sedang kentang (300gr), atau satu setengah gelas mie kering (75gr).

Sayuran 

direkomendasikan sebanyak 150gr atau 1 mangkok sedang dan buah sebanyak 150 gr, bisa setara dengan 2 potong sedang papaya, 2 buah jeruk sedang (110gr), 1 buah kecil pisang ambon (50gr).

Lauk pauk

rekomendasi yang diberikan oleh Kemenkes yaitu terdiri dari lauk hewani dan lauk nabati, dengan contoh lauk nabati yang bisa dikonsumsi adalah 100gr tahu atau setara dengan 2 potong sedang tempe (50gr).

Untuk lauk hewaninya yaitu 75gr ikan kembung, atau setara dengan 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80gr), 1 butir telur ayam ukuran besar (55gr), dan 2 potong daging sapi sedang (70gr).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun