Saya pesan kopi dengan varian kopi susu. Tergoda melihat pengunjung lain membawa secangkir kopi panas sedang lalu lalang, akhirnya minum kopi juga. Setipis ini iman saya.
Seteguk demi seteguk, kopi panas khas Kopi Klotok ini membasahi kerongkongan, semakin terasa . Ditemani pisang goreng, yang ratingnya saya beri nilai 9 karena tepungnya punya ciri khas sendiri. Belum pernah menemukan rasa yang sama dengan rasa pisang goreng Kopi Klotok. Mungkin ini salah satu strategi marketing, tidak boleh di bawa pulang.
Kopi Klotok juga menyediakan menu lain, selain kopi dan pisang goreng yang harganya cukup ramah di kantong.
Kemahsyuran nama Kopi Klotok tidak diragukan lagi. Buktinya, nama-nama beken di negeri ini pernah sarapan di Kopi Klotok, sebut saja Jokowi, Megawati sampai Fiersa Besari. Sampai-sampai Bung Fiersa berpesan agar tetap menyediakan makanan yang enak.
Sebelum meninggalkan warung kopi klotok, tibalah saatnya menunaikan kewajiban, bayar di kasir hehe..
Saking penasarannya, saya bertanya ke mba kasir. "Mba, apa artinya klotok". Mba nya tersenyum dengan ramah, menjeskan dengan kalimat sederhana "itu loh mas, kalau biasanya kopi itu diseduh, kalau di sini dimasak, bunyinya klotok-klotok.'