2. Alam semesta beserta isinya sebagaimana manusia, dengan keteraturannya, tidak mungkin ada dengan sendirinya, pastilah ada kekuatan yang maha luarbiasa yang menciptakannya, yakni yang maha pencipta, Tuhan.
Sekali lagi, pemahaman “ada dengan sendirinya” alam ini, nyata-nyata tanpa melalui proses berfikir yang mendalam. Itu hanyalah rekaan yang tidak menggunakan langkah ilmiah. Dengan demikian, maraknya asumsi bahwa Tuhan tidak ada, dan alam tercipta dengan sendirinya, dengan melukiskan gaya ilmiah, jelas terbantahkan. Hal demikian adalah mitos rasional atau mitos ilmiah.
3. Tuhan secara logika yang jujur dan benar, itu pasti ada dan berbeda dengan ciptaan-Nya, ada tanpa ruang (tempat), tidak dibatasi oleh waktu, dan Tuhan adalah Esa bukan terbilang (satu, dua, tiga, dan seterusnya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H