Mohon tunggu...
Asma
Asma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Antasari

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengambil Hikmah dalam Drama Malaysia "Aku Bukan Ustazah"

19 Juni 2024   22:30 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:45 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini film yang berjudul "Aku Bukan Ustazah" lagi ramai dibincangkan di media sosial khususnya media tik tok, walaupun drama yang dibuat dan diperankan oleh negara tetangga yaitu Malaysia. Namun karena di dalam drama tersebut memiliki alur yang sangat bangus dan banyak para netizen khusus di Indonesia yang berkomentar di media sosial terkait cerita tersebut.

 Film "Aku Bukan Ustazah" yang di sutradarakan oleh Idora Abdul Rahman bersama Ayuni Zamani sebagai penulis skenarionya. Film yang diperan aktor utama oleh Erysha Emyra sebagai Aminah dan MK K-Clique sebagai Adam.

Pada film tersebut menceritakan seorang perempuan yang tinggal di lingkungan agamis dan terdidik sejak kecil hingga besar untuk selalu berpakaian syar'i. juga dengan pengetahuan agama yang tinggi dikarenakan tinggal di pondok pesantren yang dimiliki oleh keluarganya. Sayangnya karena satu kejadian tertangkap basah berdua dengan laki-laki bukan muhrim di dalam mobil membuat dia berubah.

Lantas apakah yang terjadi?

Di dalam drama tersebut diceritakan bahwa Aminah hanya membantu Adam hingga mengantarnya ke parkiran mobil, namun karena dilihat oleh beberapa orang yang berada di luar mobil dan menyangka bahwa mereka melakukan hal yang tidak senonoh, sehingga mereka dianggap tertangkap basah. Pada awalnya keluarga Aminah tidak mengetahui hal itu, namun karena yang melihat kejadian itu adalah suami dari mantan istri ka Longnya sehingga di

beritahukannya lah kepada keluarga Aminah. Pada suatu hari dia dipanggil untuk pulang ke rumah dan sesampai di rumah ia ditanyakan terkait apa yang telah terjadi, namun ketika ia menceritakan kejadian yang sebenarnya keluarganya tidak percaya bahwakan menyuruh dia mencari laki-laki tersebut untuk bertanggung jawab. Singkat cerita karena dia tidak mau, dia keluar dari rumah meninggalkan keluarganya bahwakan berhenti dari kuliah dan pergi ke Kuala Lumpur menjauh dari orang-orang yang dikenal. Lalu ketika ia berada di Kuala Lumpur ia merubah diri dengan perpakaian tidak tertutup rapat lagi.

Pandangan Agama Terhadap Sikap Aminah

Pada penggalan drama tersebut bisa dilihat, bagaimana seorang perempuan yang dulunya sangat tertutup dengan pakaian yang lebar dan berniqab lalu berubah penampilanya membuka niqob lalu berlanjut berpakaian bercelana. Walau pada awalnya, tidak nyaman dengan apa yang ia lakukan,  namun karena ego dan emosi membuat perubahannya tersebut tidak di dasari hukum agama Islam.

Di dalam Al-Qur'an telah menjelaskan mengenai pakaian seorang perempuan seperti dalam firman Allah surah Al-Ahzab ayat 59 berbunyi:

59.  Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya622) ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

622) Menurut satu pendapat, jilbab adalah sejenis baju kurung yang longgar yang dapat menutup kepala, wajah, dan dada.

Pada ayat di atas menerangkan bahwasanya seorang perempuan itu harus mengulurkan pakaian atau hijabnya keseluruh tubuh yang dimaksud di sini ialah menutup dada dan lebar yang mana agar tidak diganggu lawan jenis dan mudah dikenali bahwa dia adalah seorang perempuan Muslimah.

Mengenai perubahan pakaian dari Aminah tersebut, sebagaimana disebutkan oleh para ulama bahwasanya iman seorang hamba itu naik turun, kadang ia berada di bawah dengan kemaksiatan yang ia lakukan. Kadang ia berada di atas dengan ketaatan yang ia lakukan. Seperti ini juga yang terjadi kepada Aminah namun yang salah itu ketika iman dia turun, harusnya ia semaksimal mungkin bisa menaikkan kembali iman tersebut sebab, jikakalau iman yang turun tanpa ada usaha untuk menaikkan maka akan hilanglah rasa ketakutan, ketakwaan kepada Allah yang membuat ia tidak akan merasa khawatir dan takut dengan apa yang ia lakukan baik itu baik atau buruk. Maka sangat penting lah terkait iman tersebut dan dengan cara yang terbaik ialah selalu berserah kepada Allah dengan takdir yang terjadi, perbanyaklah berdoa, perbanyaklah sedekah dan beristigfar terhadap dosa-dosa yang dilakukan.

Lalu, apa hikmah yang dapat diambil:

  • Terus berdoa dan berhusnuzan kepada Allah ketika mendapatkan kesulitan dan percaya bahwa Allah mentakdir yang terbaik untuk kita.
  • Jangan pernah pergi dari masalah, namun hadapilah karena pasti ada jalan keluarnya.
  • Iman itu naik turun, sehingga kita lah yang harus mengendalikannya agar dapat kembali di jalan Allah. Wallahu 'alam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun