Setelah membaca artikel mengenai acara Hafidz Cilik di RCTI, saya jadi penasaran. Acara apa sih itu?
Alhamdulillah...setelah subuh, tercapai juga cita2 saya nonton Hafidz Cilik hari ini. Kenapa baru hari ini? Alasan pertama, saya gak punya tipi. hehehe.... Maklum anak kos. Jadi gak tau acara2 bagus di TV. Tapi Alhamdulillah, ada komputer dan ada wifi di kos, jadi ya...saya masih bisa mengikuti berita2 di luar sana. Alasan kedua, saya baru baca artikel di kompasiana tentang acara ini dua hari lalu. Jadi, saya baru tau tentang acara tsb.
Lah...ini koq jadi bahas penderitaan saya yang gak punya tipi ? hihihi.... Mari balik ke topik.
Cerita tidak berhenti seputar saya yang tidak punya TV. Ketika lewat kamar kos sebelah, sepulang dari masjid, saya mendengar suara cempreng khas anak membaca Al-Quran dari TV di dalam. Berhubung TV tsb pas di depan pintu, Langsung deh saya melongok. Dan.... itulah acara Hafidz Cilik, tapi bukan di RCTI, melainkan siaran ulangnya di MNC TV.
Akhirnya , saya menumpang nonton di kamar kos sebelah. Saat itu, acara sudah setengah berjalan, tampak seorang gadis kecil berumur 4 tahun maju ke depan. Kecil euy.... Ia memakai gamis panjang dan kerudung yang membuatnya tampak sangat imut. Sambil berjalan, ia mengibas2kan rok panjangnya, bak princess. Saya penasaran, bisa apa si gadis? hmm....
Oleh host, ia diminta menunjuk salah satu gambar Al-Quran di layar, setelah memilih gambar, muncullah tulisan At-Takwiir, salah satu surat di juz 30. Kemudian juri meminta anak tsb menghafal At-Takwiir mulai dari ayat ke 3 sampai habis. Wow.... At-Takwiir termasuk surat yang cukup sulit di awal, karena banyak "wa idza...nya", Ayatnya mirip2.
Masih terus mengibas2kan rok panjangnya bak princess, anak tsb mampu menyelesaikan hafalannya, walaupun terbata-bata di awal, dan sering dibantu ibunya. #Oiya....dalam acara ini, ibu peserta bisa membantu jika anak lupa.
Tantangan kedua, gadis kecil diminta menyambung ayat. Seorang hafidz cilik yang bernama Alvin, membaca salah satu ayat juz 30 dan si gadis diminta meneruskannya. Anak 4 tahun itu bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Acara dilanjutkan dengan komentar juri. Laiknya acara2 indonesian idol, xfactor, dll, juripun memberi komentar.
Subhanallah...Saya berdecak kagum, wah... anak 4 tahun. Teringat sepupu perempuan saya yang sama2 suka rok panjang, karena terserang demam Princess. Sepupu saya baru hafal doa2 sehari2. Itupun tidak banyak. Juga teringat diri saya sendiri yang baru menghafal surat itu waktu SMA. Ah, malu rasanya.
Setelah jeda iklan, muncul lagi peserta berikutnya. Anak laki2. Kecil dan imut2 sekali. Kalau gadis kecil tadi 4 tahun, yang ini berapa? Saya menebak2 usianya.
Pertanyaan saya terjawab, anak ini berusia 3 tahun. 3 TAHUN SODARA-SODARA!!! BISA APA DIA??? Dalam bayangan saya anak 3 tahun bisanya cuma main2. Kadang, bicarapun masih belum sempurna. Dialah Adi, anak inspirasi Indonesia.
Adi juga diminta menunjuk gambar Al-Quran. Kali ini ia tidak bisa memilih, karena ia adalah peserta terakhir, sehingga pilihan tinggal satu. Dan muncullah, An-Naazi'at. Surat kedua terakhir dari juz 30.
Juri meminta Adi menghafal An-Naazi'at dari ayat ke 6. Host pun bertanya, apakah Adi bisa memulai dari ayat ke 6. Dengan semangat 45 dan suara cempreng tapi lantangnya, ia berkata, "BISA!!!" Dan ia dengan penuh percaya diri membaca dari ayat pertama.
hahahahaa.... saya benar benar tertawa, terpingkal-pingkal. Khas anak2. Disuruh baca dari ayat ke 6, dia baca dari awal. Wajar....sangat dimaklumi. Untuk anak balita, kita memang kadang harus mengulang perintah beberapa kali, baru anak mengerti. Adi hanya menangkap nama suratnya saja. Masalah ayat, mana peduli. Hahahaha.....
Tapi kemudian, saya kembali berdecak kagum. 46 ayat. Adi menghafal An-Naazi'at dengan sempurna, tanpa bantuan ibunya. Dengan ro' yang masih cadel, ayat yang berhenti di tengah karena kehabisan napas. Ckckck...
Di tantangan kedua pun, Adi mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Ia mampu melanjutkan ayat yang dibaca Alvin dengan baik. Ah, anak 3 tahun. Saya sungguh malu. Saya yang sudah berkepala dua ini masih suka lupa surat tsb, terlalu sibuk mengurus yang tak perlu diurus. Rasanya ingin membenamkan kepala di dalam lubang. Subhanallah.... sungguh luar biasa orangtuanya.... Saya bisa gak ya jadi orgtua seperti itu? #mimpi setelah subuh
Setelah menyelesaikan tantangan kedua, Adi berlari2 di tengah panggung. Dia bermain gaya shaolin. Tampaknya Adi lupa sedang ada di mana. Bahkan ketika juri akan memberi komentar, host sampai menarik Adi kembali ke tengah. "Adi, ayo dengerin komentar dulu...." hahahaha.... walau kagum, saya tak bisa menahan tawa.
Salah satu juri berkata bahwa Adi adalah anak inspirasi Indonesia 2013. Saya setuju. Inspirasi. Di tengan puluhan cerita anak gantung diri, mencuri, memperkosa, bahkan membunuh, Adi dan teman2nya para penghafal Qur'an merupakan inspirasi.a
Demikian reportase saya, tidak sempurna memang. Maklum, newbie. Acara tsb juga saya tonton dari tengah dan berhenti sebelum selesai acara. Mungkin ada rekan-rekan yang mau menambahkan cerita saya?
Ayo kita mulai menebar cerita inspiratif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H