Selain itu juga alat ini dirancang sebagaimana untuk mencegah sebuah penyakit yang dikarenakan tercemarnya air minum. Halsey Willard Taylor pun bergegas membuat sebuah desain yang kemudian desain ini berbentuk sebuah keran (pancuran) air minum untuk anak-anak sekolah di Berkeley, dengan begitu hal ini menjadikan penemuan sebuah keran air minum pertama di dunia.
Awalnya alat semacam dispenser ini hanya menyediakan air dalam suhu kamar (normal). Namun dikarenakan permintaan (demand) akan air dingin begitu tinggi, maka tingkatan selanjutnya adalah dibuatnya desain alat dispenser dengan alat pendingin pada tahun 1938. Karena pada saat itu desain ini merupakan cara yang tradisional dimana proses pendinginannya pada saat itu hanya menggunakan es balok, maka bisa dibayangkan jika mesin dispenser dengan pendingin saat itu sangat besar dan berat.
Penurunan suhu air tertentu saat itu dinilai merupakan suatu usaha untuk menjernihkan dan membebaskan air dari bakteri tertentu. Tetapi tetap saja, bagaimanapun pada saat itu juga dispenser tidak didesain dengan metode perlakuan air yang terukur tingkat efektivitasnya dalam membunuh kuman. Berdekade-dekade lamanya, berikutnya seiring dengan perkembangan zaman teknologi dan desain, dispenser air minum semakin mengecil, ringan, dan terjangkau. Kini orang-perorangan, bahkan masing-masing rumah tangga pun sudah bisa membelinya agar membantu mendapatkan air minum secara layak.
Kini hampir di setiap rumah modern orang sudah meminum air lewat alat dispenser seperti ini. Susah sekali membayangkan tidak ada dispenser di sebuah rumah. Karena desain galon dan alat dispenser dianggap sering mengganggu keindahan ruangan, desainer-desainer interior dan furniture pun sering menyembunyikannya ke dalam lemari built-in, atau mendesain sebuah penutup galon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H