PENDAHULUAN
Dunia setiap tahun, memiliki kemajuan teknologi mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidik harus terus berinovasi agar dapat mengikuti perkembangan ini, terutama dalam mengaplikasikan teknologi pendidikan. Misalnya, dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menjadi bagian penting dari kurikulum, pendidik dituntut untuk menciptakan metode pembelajaran yang relevan dengan zaman. Tahun 2019, wabah Covid-19 mengubah cara pendidikan dilakukan, memaksa para pendidik untuk berinovasi dalam proses pembelajaran karena pembatasan aktivitas fisik. Mereka perlu menciptakan lingkungan belajar yang menarik meskipun dalam situasi tersebut.
Di Indonesia, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) masih dalam tahap eksplorasi untuk berbagai pengembangan dan penerapan. Penggunaan TIK dalam Pendidikan Agama Islam masih belum tersebar luas, terutama di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan. Namun, TIK memiliki peran penting dalam pembelajaran, membantu interaksi dalam proses pendidikan, termasuk penggunaan komputer dengan program tutorial dan simulasi. TIK memainkan peran kunci dalam teknologi pendidikan dengan kemampuannya dalam pengolahan informasi, kolaborasi, dan komunikasi.
Perkembangan TIK berpengaruh besar pada kehidupan manusia, termasuk cara mereka belajar dan beraktivitas. TIK seharusnya menjadi sarana untuk menyebarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat menyegarkan metode belajar, membantu peserta didik beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.
TUJUAN
Tujuan iidari iiartikel iiini iiadalah iiuntuk iimenegetahui peran dan fungsi TIK dalam Pendidikan Agama Islam.
Â
PEMBAHASAN
Peran Tik Dalam Pendidikan Agama Islam
Perkembangan globalisasi telah mencetuskan perubahan dalam pendekatan pendidikan, menggeser dari model konvensional tatap muka ke pendekatan yang lebih inklusif. Pendidikan di masa depan diproyeksikan menjadi lebih fleksibel dan terbuka, dapat diakses oleh siapa pun tanpa batasan jenis kelamin, usia, atau latar belakang pendidikan sebelumnya. Fokusnya akan lebih pada konektivitas melalui jaringan informasi yang memfasilitasi interaksi dan kolaborasi, bukan hanya terpusat pada lingkungan fisik sekolah.
Dari analisis di atas, tergambar bahwa era globalisasi yang dipenuhi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah paradigma pendidikan dari yang tadinya bersifat konvensional menjadi lebih terbuka dan fleksibel. Perubahan ini memengaruhi secara signifikan proses pendidikan secara keseluruhan. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sangat vital dalam dunia pendidikan karena dampaknya yang mengharuskan semua pihak untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, diakui bahwa mengandalkan pendekatan konvensional saja dalam sistem pendidikan nasional bukanlah sesuatu yang relevan lagi. Pendekatan yang sebelumnya hanya terfokus pada ruang kelas dengan buku sebagai satu-satunya sumber informasi serta kehadiran guru yang selalu tersedia untuk memberikan bantuan, tidak lagi memenuhi kebutuhan peserta didik yang ingin berkembang menjadi individu yang lebih pintar, cerdas, dan berdaya. Transformasi dalam metode pembelajaran melalui pemanfaatan kemajuan teknologi pendidikan diharapkan dapat memberikan motivasi lebih bagi peserta didik.
Fungsi dan manfaat TIK dalam pembelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan, menjadi salah satu mata pelajaran yang diperlukan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ini merupakan program terstruktur yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam secara bertakwa dan berakhlak mulia, mengambil sumber utamanya dari Alquran dan hadis. Pendekatan pembelajaran melalui bimbingan, pengajaran, latihan, dan pengalaman menjadi bagian penting dalam proses ini.
Mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam konteks pembelajaran memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Penerapan TIK dalam proses pembelajaran dapat memberikan dampak positif terhadap kompetensi pengajar dan peningkatan mutu belajar.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat inovatif dapat memperkaya pengalaman belajar, memajukan apa yang sudah ada, dan membuka peluang baru. Dalam mengadopsi TIK, penting bagi pengajar untuk mengoptimalkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki guna meningkatkan efektivitas pembelajaran. Diperlukan upaya berkelanjutan untuk terus memperbaharui metode pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Penting bagi pengajar untuk tidak hanya berperan sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran. Peran ini melibatkan memberikan kemudahan kepada pembelajar untuk aktif belajar dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, TIK bukan hanya sebagai alat bantu, melainkan sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan interaktif.
Dalam mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi, perlu ditekankan bahwa pengajar dan pembelajar bekerja sama sebagai mitra dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, upaya integrasi TIK diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, dan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Tenaga pendidik tidak menjadi satu-satunya sumber informasi yang menghadirkan fakta dan data dalam bentuk ceramah. Peran seorang guru tidak hanya terbatas pada mentransfer pengetahuan, melainkan juga melibatkan proses belajar bersama dengan siswa. Guru tidak sekadar menginstruksi atau memberikan arahan kepada siswa, tetapi berperan sebagai mitra atau partner belajar, menciptakan lingkungan di mana siswa merasa nyaman untuk berpendapat, bertanya, dan berbagi ide.Â
Pembelajaran di kelas tidak hanya bergantung pada guru sebagai satu-satunya sumber informasi, melainkan siswa juga didorong untuk mengeksplorasi informasi menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), sehingga mereka tidak sekadar menjadi pengikut yang meniru tanpa pemahaman yang mendalam.
1. Penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dikelompokkan menjadi tiga fungsi yaitu:
a. Media pembelajaran mandiri memiliki beragam bentuk, seperti pemutaran film dan penggunaan CD interaktif, yang dapat menjadi alat bantu bagi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam pemutaran film, guru dapat memilih judul film yang relevan dengan materi pembelajaran, yang telah disediakan dalam paket film yang sesuai dengan kurikulum. Sementara itu, penggunaan CD interaktif memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dengan program yang terdapat di dalamnya. CD interaktif menyediakan informasi yang disertai dengan tombol navigasi untuk mengakses konten yang berbeda. Contohnya, CD interaktif bisa dibuat dalam bentuk permainan, seperti "Who Wants to Be a Millionaire", yang disesuaikan dengan materi Pendidikan Agama Islam untuk mendukung pembelajaran, tenaga pendidik PAI atau sebuah sekolah perlu memiliki koleksi film dan CD interaktif yang relevan dengan kurikulum yang digunakan.
b. Alat bantu pembelajaran lainnya adalah penggunaan aplikasi komputer khusus untuk pembelajaran PAI.
c. Guru dapat mengakses sumber pembelajaran teknologi informasi melalui internet, di mana materi terkait Pendidikan Agama Islam tersedia. Akses terhadap materi-materi ini memungkinkan guru untuk melakukan penelaahan awal guna memastikan relevansinya dengan kurikulum yang diterapkan. Hal ini memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan serta tujuan yang ingin dicapai.
2. Menurut Kamarul Azmi, terdapat beberapa alasan yang menjelaskan dampak positif penggunaan teknologi, yaitu:
a. Membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan cara yang lebih menyenangkan.
b. Mengamankan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran karena mereka dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kecepatan dan pemahaman individu, serta mengulangi materi sebanyak yang diperlukan hingga mereka menguasainya.
c. Memfasilitasi akses peserta didik terhadap informasi dengan lebih mudah dan cepat.
d. Menyediakan peluang pembelajaran berbasis penemuan yang mendorong kemandirian peserta didik.
e. Memungkinkan peserta didik belajar dengan cara yang lebih sopan, alami, dan efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan preferensi mereka.
f. Penggunaan beragam media teknologi dalam pembelajaran memperluas pengalaman belajar peserta didik dengan mendorong eksplorasi aktif daripada hanya menerima informasi secara pasif. Hal ini memungkinkan siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran mandiri yang melibatkan eksplorasi, analisis, dan pengaplikasian konsep-konsep yang dipelajari.Â
Dengan menggunakan berbagai media teknologi, siswa dapat menjadi pemain aktif dalam penguasaan materi, membangun keterampilan mandiri, serta memperluas wawasan mereka di luar batasan tradisional pembelajaran kelas.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemberian ilmu PAI membawa sejumlah keuntungan signifikan bagi peserta didik.Â
Ini mencakup peningkatan motivasi belajar secara mandiri, peningkatan kapabilitas individu, kemudahan akses dan perolehan informasi, serta peluang eksplorasi konsep secara lebih mendalam. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya memberikan manfaat praktis tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan paradigma dan kurikulum Pendidikan Agama Islam, mengintegrasikan aspek agama dengan konsep pendidikan modern.
Teknologi informasi dan komunikasi menjadi media dan sumber informasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, menyediakan cakupan informasi yang luas bagi guru dan peserta didik. Konsistensi dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, responsif, dan relevan dengan perkembangan zaman, sekaligus meningkatkan efektivitas dalam pemahaman dan aplikasi konsep-konsep agama dalam kehidupan sehari-hari.memperoleh informasi yang terkait dengan materi pembelajaran melalui berbagai media teknologi informasi dan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013
Dimadrasah Aliyah Negeri 3 Palembang. Â Uin Raden Fatah Palembang, 2016
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatanggo, Â Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Idris Harun, Â Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi DalamPembelajaran Pendidikan Agama Islam Potensial, jurnal kependidikan Islam, 1 no.2, 2015
Ilham eka putra, Teknologi Media Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan Multimedia Animasi Interaktif, jurnal teknolf issnn 2338-no. 2.
Munir, Â Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta, 2010
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan Kominukasi, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009.
Nurhijah agustini, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasih Dalam Pembelajaran Alquran Dan Hadis,
ii
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H