Atau karena kurangnya cinta kasih antar sesama hingga enggan untuk saling mengasihani? Jangan sampai kita dan pelaku memiliki watak yang sama, meski dengan perlakuan yang berbeda. Pertanyaan tersebut tentunya harus menjadi bahan renungan bersama.
Cita-cita untuk menjadi manusia yang memiliki akhlak terpuji dan budi pekerti diawali dengan mampu menghargai manusia yang lainnya, karena sebagai makhluk sosial tentunya kita mengharapkan hal itu tercapai.
Mungkin ini bukanlah cita-cita untuk sama seperti yang dilakukan para aktivis kemanusiaan dunia, seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandhi maupun yang lain, tetapi sebagai upaya dini untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang baik dan terpuji demi menghindari perilaku yang kurang etis.
Terakhir, diperlukan moralitas berbasis spritual agar hal tersebut terlaksana, karena nilai-nilai keilahian pasti mengikutinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H