Kisah itu barangkali terlalu sederhana, sama seperti kisah ketegaran tenaga kesehatan yang lain, bertahan di sebuah pulau, hanya untuk mengobati kampung yang terserang diare, atau kisah seorang kawan, yang kemudian harus berakhir meninggal, dengan komplikasi malaria otak, sebab bertugas di daerah endemik malaria.
Jadi kiranya, bukan hanya perawat di Jepang yang layak memperoleh apresiasi, tapi juga perawat-perawat kita di tanah air. Dengan peralatan seadanya, gaji pas-pasan, masih mampu berbuat lebih, bagi sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H