Teknik Pengalihan Perjanjian
Pada Prinsipnya pengalihan suatu perjanjian oleh salah satu pihak terhadap pihak lain didalam suatu perjanjian itu dilarang kecuali pengalihan perjanjian tersebut ada dan dimuat cara serta pengaturannya dalam perjanjian induk yang disusun oleh Para Pihak.Â
Pengalihan perjanjian dalam hal ini adalah mengalihkan pekerjaan, hak dan kewajiban oleh salah satu pihak terhadap pihak lain sebagaimana yang umum dimuat yakni hanya mengatur mengenai ketentuan bahwa pengalihan perjanjian harus dengan persetujuan dari pihak yang lainnya.Â
Tentu pengaturan ketentuan yang umum seperti ini menimbulkan kebingungan dalam prakteknya sehingga cukup menyulitkan didalam proses pengalihan perjanjiannya.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka secara teknikal pengalihan perjanjian berkenaan dengan pengalihan pekerjaan, hak dan kewajiban oleh salah satu pihak terhadap pihak lain dapat dilakukan secara:
- Membuat perjanjian pengalihan oleh pihak yang mengalihkan kepada pihak yang menerima pengalihan (berikut diatur mengenai apa saja yang dialihkan dalam perjanjian induk, serta kuasa-kuasa berkenaan dalam hal penyampaian pemberitahuan serta penagihan pekerjaan yang sudah selesai dll
- Membuat pemberitahuan  terkait pengalihan dari pihak yang mengalihkan atau dari pihak yang menerima pengalihan kepada pihak awal dalam perjanjian induk.Â
- Meminta persetujuan terkait pengalihan dari pihak yang mengalihkan atau dari pihak yang menerima pengalihan kepada pihak awal dalam perjanjian induk
Ketiga teknik pengalihan perjanjian tersebut diatas harus dilakukan semuanya supaya proses pengalihan berjalan dengan baik dan pihak -pihak awal dalam perjanjian induk terinformasi dan menyetujuiÂ
Sekian dan terima kasih
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H