Mohon tunggu...
Askina Mega Y
Askina Mega Y Mohon Tunggu... Guru - Menikmati jeda dengan berusaha menulis

A traveler without observation is a bird without wings.” – Moslih Eddin Saadi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terlalu Mudah Meminta Maaf? Cek Apakah Kamu Mengalami Sindrom Maaf

24 Oktober 2023   07:26 Diperbarui: 24 Oktober 2023   07:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.logosconsulting.co.id/media/wp-content/uploads/2022/12/Tanda-Tanda-Sorry-Syndrome.jpg

Pasangan yang toksik, tapi kamu yang minta maaf? Atau kamu sering banget ngerasa kamu yang bikin salah padahal sebetulnya cuman perasaan kamu aja? Hati-hati loh! Bisa aja kamu lagi ngalamin sorry syndrome atau biasa kita nyebutnya sindrom maaf.

Sindrom maaf? Yep, sorry syndrome atau sindrom maaf ini bisa bikin kamu ngerasa harus terus minta maaf padahal bukan kamu yang salah. 

Psychological Science pernah bikin penelitian, kalo sorry syndrom ini ternyata lebih sering dialamin perempuan karena ngerasa sering ngelakuin kesalahan. Sedangkan laki-laki cenderung punya gengsi yang lebih gede dan bikin lebih sulit minta maaf meskipun jelas-jelas udah ngelakuin kesalahan.

Salah satu hal yang bisa jadi pertanda sorry syndrome adalah bisa jadi kamu sering minta maaf buat interaksi yang wajar, kaya misalnya kamu lewat di depan orang yang lagi duduk. Atau pas kamu lagi makan di tengah keramaian.

Selain itu, kamu juga sering minta maaf buat perilaku orang lain. Bahkan kamu juga acapkali minta maaf ke benda mati.

Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada di laman klikdokter. Sorry syndrome bisa banget terjadi kalo kamu adalah seseorang yang punya penilaian diri atau self esteem yang rendah. Kamu juga sering mikir gimana caranya ngehindarin konflik. Sampe dengan kamu takut ditinggalin sama orang yang ada di sekitar kamu.

Meskipun terdengar sepele, sindrom maaf ini ternyata bisa berdampak buruk, lho! Salah satunya adalah perasaan cenderung rendah diri sampai dengan takut mengecewakan orang lain secara berlebihan. Selain itu, secara sosial kamu juga akan kelihatan seperti sosok yang penakut dan lemah. Bahkan ada sebuah riset yang menyebutkan, bahwa sindrom maaf yang berlebihan bisa memicu suicidal thoughts atau keinginan bunuh diri, apalagi bila ia merasa malu berlebihan dan terancam dihukum. 

Masih menurut Psikolog Ikhsan, kamu bisa 'sembuh' dari sindrom maaf ini kalo kamu bisa make kata maaf sesuai dengan tempat dan situasi dimana kamu benar-benar bersalah. 

Coba ganti kata maaf dengan ungkapan lain, kaya 'terima kasih' dan berhenti menyalahkan diri kamu atas hal yang gak kamu lakuin.

Yang terakhir, kamu juga harus berani konsultasi ke psikolog atau ahli kalo kamu ngerasa sorry syndrom kamu makin parah, ya! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun