Mohon tunggu...
Kartikha Sri R
Kartikha Sri R Mohon Tunggu... Freelancer - All About Boxing, Or Writing Stuff!

Boxing Lover, Reader, Writer and Black Lover. Don't Hesitate To Visit My Profile

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Bungkam Saunders, Kesabaran adalah Kunci Sukses Canelo

10 Mei 2021   01:09 Diperbarui: 10 Mei 2021   11:55 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.instagram.com/@daznboxing

Setelah melewati banyak ujaran kebencian dari sang lawan, Saul "Canelo" Alvarez berhasil membungkam lawannya via TKO di ronde delapan.

Berkat kesabarannya, petinju asal Mexico ini berhasil melepaskan right uppercut ke rahang Billy "Superb" Saunders, hingga akhirnya membuatnya tak bangkit dari kursinya.

Selama pertarungan berlangsung, Canelo sempat kesulitan untuk mengunci lawannya. Kelincahan dalam penguasaan ring dan head movement andalan Saunders membuat Canelo harus terus memutar otak untuk mendongkraknya.

Sebelumnya, petinju kelahiran Guadalajara ini diprediksi akan menekan permainan dan membuat Saunders berlari untuk menghindari lawannya. Tetapi strategi yang dijalankan kini berbeda. Terlebih di saat injury time dimana petinju asal Inggris itu meminta agar ringnya diganti menjadi 22ft.

Ya penggunaan ring yang lebih besar, tentu mengubah tempo permainan menjadi lebih fast paced. Uniknya strategi yang dijalankan oleh Canelo adalah bermodal kesabaran. 

Kesabaran inilah yang menjadi kunci tulen, dimana Canelo menunggu Saunders menyerangnya dengan agresif. Menunjukkan semua skill tulennya, disinilah peluang Canelo untuk melihat celah dan keteledoran dari Saunders.

Setiap petinju yang menggunakan trunk biru hijau itu menyerang, guard-nya turun dan bagian rahang terbuka sangat lebar. Dari sanalah Canelo bisa menyerag dengan uppercut andalannya. Tetapi timing dan akurasi saja yang belum tepat, sehingga Alvarez belum bisa mengkandaskan lawan lebih awal.

Sebenarnya Canelo tidak mengeluarkan banyak modal untuk menghukum lawan yang dikenal dengan membawa komedi diatas ring ini.

Ia hanya perlu menunggu dan membuat lawannya menyergapnya. Tetapi sekali lagi, tak semua fighter bisa melakukan hal ini.

Terkadang ada fighter yang hobinya menekan saja. Jadi ketika dihadapkan dengan fighter yang hobinya menghindar seperti Si Superb, biasanya langsung kalah. Mengapa? Ia dipengaruhi oleh emosi untuk memangsa lawan, sehingga ketika melihat lawannya bak kancil, kepalanya langsung pusing tujuh keliling.

Kesabaran, timing, akurasi pukulan adalah paket komplit yang seharusnya dimiliki oleh seorang fighter, dan Canelo adalah salah satunya.

Kemenangan ini membuat Canelo Alvarez dijuluki sebagai The Brit Assasin. Langkahnya untuk menyatukan seluruh divisi Middleweight pun hanya tinggal selangkah lagi. Caleb Plant adalah musuh terakhir agar petinju dengan stance orthodox ini bisa menyapu bersih gelar juaranya.

www.instagram.com/@daznboxing
www.instagram.com/@daznboxing
Berbicara tentang Billy Joe Saunders, sebenarnya performanya juga bagus. Sayangnya saya melihat sinar dan komedinya tidak begitu bersinar.

Don't get me wrong, dia membawa permainan menjadi seru. Bahkan sempat mendikte permainan, tepatnya di ronde 4 sampai ronde 6.

Hanya saja, dia nampak tak begitu leluasa dalam penguasaan ring dan kurang percaya diri menerima aura dahsyat dari Canelo.

Permainannya nampak tak sehidup ketika dia melawan Martin Murray atau Chris Eubank Jr.

Komedi yang selalu dihadirkan di ring muncul sangat sedikit dan fast footwork khasnya kurang di-exposed.

Padahal di tiga ronde tersebut, petinju kelahiran Hertfordshire, Inggris ini bisa mengimbangi permainan lewat fast paced movement dan mengambil angle. Disitu Canelo mulai sedikit "terbuka" dengan kelemahannya.

Sayangnya permainan yang sangat hidup dan berkaliber tinggi itu harus terhenti dikarenakan socket eye, atau rongga matanya babak belur.

Banyak netizen yang menganggap kalau Billy Joe Saunders bukan seorang fighter yang rela babak belur, hingga ia mendapat julukan " A Quitter" dalam penampilannya.

Padahal apa yang dilakukan oleh Saunders sudah tepat. Jika pertandingan terus dilaksanakan maka bukan hanya hasil knockout yabg diraihnya.
Resiko kebutaan hingga rahang patah pun diraihnya. Hal ini ia lontarkan di wawancara AK dan Barak Show.

Jadi buat apa bertarung hingga menumpahkan darah jika hasilnya malah bisa membuatmu pensiun dini?

Saunders melakukan ini untuk menyelamatkan nyawa dan karirnya. Mungkin di masa depan, petinju yang dikenal pecicilan ini bisa
meraih gelar lagi yang spektakuler.

Perihal Canelo dengan kemenangannya dan rencananya kontra Plant. Saya yakin dia pasti membawa pulang sabuk itu dan memecahkan rekor.

Tetapi dream fight saya adalah ketika dirinya melawan David Benavidez. Seorang lawan yang merupakan petinju asal Arizona dan pemegang sabuk WBC Super Middleweight Division.

Benavidez sudah berulang kali memanggil nama petinju berambut merah itu, sayangnya dia tidak menyahut dan memilih pangsa Eropa.
Entahlah saya masih menunggu saat itu terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun