Mohon tunggu...
Kartikha Sri R
Kartikha Sri R Mohon Tunggu... Freelancer - All About Boxing, Or Writing Stuff!

Boxing Lover, Reader, Writer and Black Lover. Don't Hesitate To Visit My Profile

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ketika Ortiz Jr Menghadapi Peperangan yang Sesungguhnya

21 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 21 Maret 2021   23:26 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vergil Ortiz Jr, seorang petinju muda berbakat yang penuh kejutan. Bayangkan saja 16 kali  bertanding semua diraih dengan kemenangan knockout. Tak heran, dia diberi julukan "The Knockout Artist." 

Untuk gaya bertanding, dia menggunakan gaya ortodoks dan semi crouch. Dia mampu bertarung baik jarak dekat maupun inside. Weapon yang menurut saya berbahaya adalah powerful jab dan vicious left hook. Kedua gerakan ini sering digunakan untuk menganvaskan lawannya.

Ortiz adalah seorang petinju yang sedang naik daun, tak heran semua mata pun tertuju padanya. Exposure dan peluang pun terbuka untuk menghampirinya. Tetapi menurut saya dia adalah fighter yang rendah hati. Menantang lawan tidak dengan mengejek, jika pun menang dia tidak sesumbar.

Para netizen menyebutnya "likeable fighter" karena kerendahan hatinya. Terus terang dalam pertandingan saya tidak peduli dengan bagaimana karakter seorang fighter. Mau dia itu suka trash talk atau humble sekalipun semua itu punya bumbu dalam marketing. Kalau semua fighter trash talk semua ya bosan dong kok fighternya begitu semua. Harus ada yang humble dong biar ada warnanya. Pelangi saja warna warni, apalagi karakter manusia hehe. Ya tentu saya akan mengambil poin positif dari seorang Vergil Ortiz, humble di setiap pertandingan itu tetap yang terpenting. Tapi yang jelas tidak depresi ketika mengalami kekalahan.

Berbeda dengan Maurice Hooker, 26(17KO)-1-3. Ia adalah seorang underdog yang baru saja ingin comeback setelah 15 bulan vakum dari ring. Walau sebagai underdog, sang mantan juara dunia kelas welter junior ini tak pernah merasa takut dengan nama besar dari seorang Vergil Ortis Jr. Pertanyaannya apakah Hooker terkena ring rust? Ya tidak karena menurutnya walau setahun lebih meninggalkan ring, tetapi dia tak pernah lalai dalam menjalankan masa campnya. Selama insting bertandingnya masih tajam ya tidak apa-apa. Sah-sah saja. Menariknya Hooker berlatih dengan pelatih yang sama dengan Terence Crawford, pemegang sabuk WBO kelas welter yaitu Brian "Bomac" Mclntyre.

Jadi apakah Ortiz bisa memenangi pertandingan ataukah sang underdog yang mengunci pertandingan?

Here's my review:

Ronde 1: Hooker memulai dengan long jab dan long range dan Ortiz masih mencoba  untuk menemukan zona nyamannya. Seperti yang ia katakan, styles makes fights  ia masih berusaha menemukan sisi "empuk" dari sang lawan untuk dihajar. Menggunakan full crouch stance, sesekali melemparkan double jab ke arah body dan left hook wajah lawan.

Jalan pertarungan masih cukup ketat, mereka saling bertukar pukulan.  Ada beberapa gaya bobbing yang cukup membuat Ortiz kesulitan. Bagian yang menurut saya seru adalah exchanging hooks antar pemain, jika dilihat dari akurasi pukulan ya lebih keras Ortiz ketimbang Hooker.

Ronde 2,  Hooker membuka lewat fake jab, sang undefeated memblock pukulan dengan bobbing yang sangat cepat.  Tanpa ragu mereka masuk ke pertahanan masing-masing dengan adu combo yang dimiliki. Si mantan juara dunia menyerang ke abdomen.  Sementara Ortiz menyerang mulai mengincar ke bagian dagu dengan uppercut dan hook kerasnya.  Disini Ortiz sangat cepat menguasai dan mendominasi permainan. Serangan dari Hooker mulai tampak tidak seefektif ronde sebelumnya.

Ronde 3:  Hooker terus mengandalkan fake jab untuk membuka defense dari Ortiz, sementara si undefeated terus memaksa menyerang dengan teknik inside dan meluncurkan left hook ke abdomen.  Si mantan juara dunia mulai menggunakan range dan footwork tetapi ya Ortiz sekali lagi dengan mudah menerkamnya.  Walau tampak terindimidasi, Hooker masih sukses memberikan perlawanan dengan combo sadis yaitu left jab dan double hook ke body yang sempat membuat Ortiz harus meng-covernya Ortiz membalasnya dengan double jab semnentara Maurice Hooker membalasnya dengan gerakan 1-2-3 (jab, cross, hook) ke arah Ortiz.  Di akhir ronde, Hooker memberikannya sebuah psywar dengan membuka covernya seluasnya. Menarik sekali.

Ronde 4: Ortiz lebih mengandalkan gerakan 1-1-2 (jab-jab- cross) untuk masuk ke pertahanan lawan. Hooker pun membalasnya dengan double hook dan banyak yang diblok.  Melihat kesempatannya kecil untuk menyerang, Hooker terus menekan dengan jab, right cross dan left hook untuk mengimbangi permainan.  Usaha membuahkan hasil Ortiz kena hajar straight right hand dari sang lawan yag sempat membuatnya goyang.

Asli ini seru banget!

Ronde 5: Kedua petarung benar-benar bertarung di jarak dekat. Intensitas rally pukulan semakin terasa.  Ketika Hooker fokus memberikan jab. Ortiz memberikan hadiah left hook ke abdomen Hooker yang sangat keras dan bersih.  Saya kira sang mantan akan jatuh, karena pukulan bodyshot itu adalah pukulan paling keras yang dilayangkan oleh Ortiz sepanjang pertandingan. Biasanya pemain yabg terkena pukulan ini akan langsung mencium kanvas dikarenakan seragan yang tepat mengenai ulu hati itu sering kali membat petarung sesak napas. Tetapi jika dilihat lagi Hooker masih bisa adu hook dan bodyshot. Ini saya acungi jempol

Ternyata dugaan saya benar,  defense Hooker mulai turun dan pukulan Hooker semakin ngawur. Ortiz tak menyerah dengan memberikannya double jab keras yang semakin membuat pertahanan semakin melemah. Melihat kesempatan emas itu, Ortiz mengirimkan uppercut dan jab beruntun kepada sang lawan. Hasilnya? Ya langsung tersungkur.  Pada hitungan ketujuh dan kembali dihajar  dengan ganas tetapi bel-lah yang menyelamatkannya.

Ronde 6: Di ronde ini tentu saja pertandingan tak berlangsung lama. Hooker memang sangat berani memberikan perlawanan, tetapi semua itu tak berarti, right hand keras dari Ortiz menutup cerita perjuangan Hooker untuk mengintimidasi sang undefeated.

Pertandingan ini dimenangi oleh Vergil Ortiz menang TKO.  Rekornya pun menjadi 17 (17O)-0 dan Maurice Hooker pun  jatuh ke 26(17KO)-2-3

Setelah pertandingan usai, tiba saatnya post fight interview. Ketika wartawan hendak ingin mewawancarai sang mantan juara dunia, suara teriakan cemoohan pun mengudara. 

Mengejek Hooker karena tersungkur di tangan "anak kecil" seperti Ortiz. Menurut saya Hooker tidak bertanding jelek, dia mengeluarkan seluruh kemampuannya dan ini sangat luar biasa. Walaupun dia setahun lebih menjauh dari ring bukan berarti hasil pertandingan itu harus menang. 

Dia fight dengan gagah berani itu menurut saya sudah cukup. Lagipula dia juga mengakui kemampuan dari Ortiz yang sangat brilian dan brutal. Selama saya menonton boxing, saya tidak pernah mengejek para fighter. Mengapa? Ya olahraga ini sangat amat sulit, butuh latihan selama berbulan-bulan bahkan tahunan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Belum lagi tekanan sponsor, pelatih dan mimpi yang harus mereka bangun setiap harinya. Jadi saya rasa mengecek atau mencemooh ya tidak mengubah apapun, kecuali kamu praktek di ring menggantikan yang kalah dan memberi contoh itu baru konkrit. Sebelum kamu ejek pun dia sudah broker heart duluan, jadi ya menurut saya kalah atau menang adalah urusan yang sangat personal. 

Saya saja olahraga  setiap 3-4 kali seminggu dengan durasi 1,5- 2 jam dengan olahraga HIIT/Boxing, body weight training dan cardio dari 3-5 km saja sudah tepar duluan. Padahal tidak ditinju, tetapi tepar juga haha. Bagaimana dengan mereka yang sibuk di gym hingga 6 jam dalam sehari? Belum lagi masa camp yang olahraganya menjadi berat. Jadi ya walau uangmu sudah terbakar dengan membeli tiket dan hasilnya tidak sesuai harapanmu, tetap saja dalam olahraga semua bisa berbalik arah. Tidak ada yang tahu, bukan?

Tentang Ortiz yang sangat ingin sekali bertemu dengan Terence Crawford, menurut saya itu terlalu dini. DI pertandingan ini Ortiz masih menunjukkan banyak flaw, jadi ya baiknya dia bertemu Danny Garcia atau Keith Thurman dahulu sebelum bertemu sang raja. Ya itu sih menurut saya, kalau nanti laga antara Crawford vs Ortiz terjadi ya saya suka-suka saja. Wong saya fans  berat tinju jadi apapun itu tak masalah. Tetapi pastinya laga ini jauh lebih neraka dibandingkan melawan Hooker.

 

Sumber: 1 2 3 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun