Perpaduan antara hard jab dan big left hook sukses membuat Avispa goyang hingga memilih untuk mencoba clinch. Sayangnya sang undefeated tidak pernah mengizinkan itu, justru terus menjadi sasaran amuk berulang kali.
Beberapa kali sang juara dunia terjebak di tali ring dan sulit mengelak dari si Superbad. Ortiz mencoba untuk membalas tetapi kebanyakan pukulan meleset. Saya sangat menikmati gaya Estrada bertanding. Jujur saja gaya bertanding ini sangat langka dan hanya ditemui oleh dominasi pria. Bahkan seorang Cecilia Braekhus, mantan juara dunia kelas welter yang sudah mempertahankan gelar sebanyak 25 kali berturut-turut saja gayanya tak seperti ini.Â
Amazing. Walau pertandingan didominasi oleh Estrada tentu saja saya sangat menginginkan Ortiz memberikan perlawanan. Sayangnya momen itu runtuh ketika  sang juara dunia harus mencium kanvas di ronde ketiga. Pukulan big left hook dan straight right hand dari sang undefeated sudah cukup untuk menghilangkan gelar itu. Sejak saat itu, Ortiz mulai kehilangan arah dan hanya bisa pasrah dihajar oleh si calon juara dunia baru. Pemenang dari laga ini dimenangkan oleh Seniesa " Superbad" Estrada via unanimous decision dengan skor 100-89, 100-89 dan 99-90.
Dengan mengunci gelar WBA World Female Minimum Title, saya yakin Estrada sudah siap untuk menghadapi musuh kaliber Yesica Bopp. Ia adalah seorang mantan juara dunia WBA kelas terbang ringan yang sudah tidak aktif selama dua tahun. Saya yakin pertandingan ini akan sangat mengasyikan. Jika Estrada terus mempertahankan gelar dengan gaya bertanding seperti ini, saya yakin dia akan mematahkan rekor Joe Louis yang dulu sempat ingin dipecahkan oleh Braekhus.
