Mohon tunggu...
Kartikha Sri R
Kartikha Sri R Mohon Tunggu... Freelancer - All About Boxing, Or Writing Stuff!

Boxing Lover, Reader, Writer and Black Lover. Don't Hesitate To Visit My Profile

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Soul", Sebuah Pesan untuk Jiwa yang Hilang

29 Desember 2020   16:58 Diperbarui: 30 Desember 2020   13:57 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi membuat banyak produser film banting setir untuk menampilkan karya masterpiece-nya. Ya, yang semua film-film ini ditayangkan di Layar Lebar atau bioskop kini beralih ke versi digital dengan layanan streaming berbayar. Salah satunya adalah Disney yang memilih menampilkan salah satu filmya yaitu Soul, karya dari sutradara Peter Docter dan Kemp Powers. 

Film yang baru saja di launching di disney+ atau disney hotstar ini mengisahkan sebuah cerita seorang guru musik, Joe Gardner (Jamie Foxx) yang selalu saja bercita-cita menjadi pemusik jazz.  Baru saja kesempatan emas itu datang,   untuk tampil ke show satu band dengan Dorothea Williams harus terhenti karena kematian yang tak pernah ia duga.

Merasa show itu sangat langka untuk unjuk gigi, Joe melakukan semua cara untuk kembali ke Bumi apapun caranya. Disana ia bekerjasama dengan 22 (Tina Fey), unborn soul, pengekang yang tak pernah ingin ke Bumi. Perjalanan mulai seru ketika Joe dan 22 menyiasati segala cara untuk ke bumi agar Joe bisa menyelesaikan shownya dan 22 mendapatkan tujuan hidupnya untuk tinggal ke bumi.

Dari segi plot, sangat bagus dan alurnya tak terduga. Seperti biasa dalam hal imajinasi, Disney selalu menyajikan sesuatu yang fresh dan berbeda dengan apa yang dipikirkan. Penggambaran great beyond dan great before dan jalan setapak seperti siratal mustaqim sangat jelas. 

Filosofi dan berbagai petuah hidup pun dikemas dan disajikan dengan baik. Humornya sangat dapat ditambah dengan beberapa scene yang menurut saya cukup menegangkan.  Saya yakin untuk semua kalangan bisa mengambil dengan baik pesan yang tersampaikan dengan baik dari film ini. Beberapa nilai yang saya ambil dari film ini adalah sebagai berikut:

1. Don't Waste Your Time!

Ya terlihat sederhana tetapi sulit sekali dilakukan, terkadang berleha-leha di kasur empuk dan tak berbuat apapun sangat menyenangkan. Tetapi tahukah kamu jika membuang-buang waktu adalah memotong usia umurmu walau hanya satu jam?

Kamu boleh beristirahat tetapi jangan pernah terlena dengan enaknya rebahan dan melamun, karena setiap waktu yang hilang percuma tak akan bisa kembali, seperti debu yang tertiup angin.

2. Find and Build Your Own Sparks!

Banyak yang berpikir kalau passion atau sparks itu hanya ditemukan. Maka banyak sekali istilah find your own passion. Apa gunanya menemukan passion tetapi jika tidak diasah dengan maksimal?

Bukankah itu semua tak berguna? Dari film ini saya baru mengerti bahwa tidak semua bakat itu diberikan secara kodrati, atau kehendak Yang Maha Kuasa saja. Tetapi campur tangan manusia untuk meng-craft atau membentuk sebuah bakat menjadi berlian itu adalah hak prerogatif dari manusia itu sendiri. Manusia satu dan lainnya memiliki hak yang sama untuk membentuk jati diri dan tak ada hak manusia lain untuk ikut campur dapur orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun