Dengan begitu anak-anak laki-laki kita di masa depan, akan lebih kecil kemungkinannya untuk shock menghadapi kondisi dirinya harus ikut menjadi bapak rumah tangga juga, dan anak-anak perempuan kita tidak akan memandang rendah pasangan laki-lakinya yang mau dengan sukarela berpartisipasi membantu dirinya mengasuh anak dan melakukan pekerjaan domestik lainnya.
Karena jika kita, para orang tua tidak menampilkan peran seimbang dalam urusan domestik rumah tangganya, kasihan anak-anak laki-laki kita, kalau mereka mengambil contoh ayahnya yang dianggap lebih "perkasa" kalau hanya lebih banyak beraktivitas di luar rumahnya, begitu mereka menemui kenyataannya bahwa kehidupan rumah tangganya tidak seperti yang dicontohkan orang tuanya, maka mereka akan depresi dan merasa dirinya gagal.
Begitu pula kasihan anak-anak perempuan kita, karena mereka tidak banyak dibantu oleh pasangan laki-lakinya yang tidak banyak membantu untuk mengasuh anak-anaknya, padahal kedua pasangan ini sudah sama-sama bekerja mencari nafkah.
Maka dari itu, maka buanglah jauh-jauh perasaan malu bagi setiap suami dan ayah untuk membantu istrinya dalam mengasuh anak-anak mereka, karena anak-anak mereka butuh keteladanan dalam menyikapi masa depannya kelak yang sudah tentu jauh berbeda dengan zaman sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H