Mohon tunggu...
ismail
ismail Mohon Tunggu... Konsultan - MOTIVATOR,RISET DAN TRAINIER

MENULIS ADALAH BAGIAN SENI HIDUP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketikaku Berlabuh di Pantai Panjang Bengkulu

29 Desember 2023   14:48 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak ingin kogoreskan pada sebuah buku harian ku pada saat aku mengenal dirimu di pantai panjang namun lamunan melayang seakan mengingat kembali hari itu aku melihatmu dengan helm dipundak lehermu tergantung banner yang baru baru saja dicetak dipercetakan.aku diam dan tersenyum memandangnya seakan bertanya tanya tentang dirinya anak muda berdiri didepan ku diatas motor Vixion dengan wajah capek terlintas dalam benakku bahwa dirinya aktivis mahasiswa atau anak kutu buku dengan kaca mata yang tergantung di kelopak matanya.

" maaf Bang aku datang terlambat, kebetulan tadi aku ambil banner untuk kegiatan kerja lapanganku bersama teman teman KKN  di desa ga jauh dari kota kabupaten, ujar anak muda itu menyapaku seakan dia tahu aku sudah cukup menunggu lama dipantai ini sambil memandangi orang orang berpacaran.Aku hanya menggangguk kepala lalu kutawarkan makan melihat keliatan dia lapar dari perjalanan jauh dan sambil mengenalkan namanya padaku 

"perkenalkan bang nama ku ilham dan aku mahasiswa tingkat akhir salah satu kampus negeri disini, tapi aku anak malas sukanya main game saja bang, " ilham mengatakan padaku namun aku tetap senyum dan sangat mengagumi anak muda yang punya semangat tinggi dan merendah walaupun sesungguh liat dari penampilannlan dia orang pintar dan agak tertutup kelhatan dari  cara berbicaranya formal dan tutup poin aja.

lalu Aku naik motor vixion berlalu melewati jalan sekitar pantai yang dekat dengan mall Bencollen yang satu satunya mal terbesar dikota ini dengan seliweran anak muda bersama pasangan melewati pantai. hembusan angin pantai memberikan kesejukan ketika senja mulai dan sunset dipantai seakan mengajak kita untuk melepaskan waktu berlama lama di pantai.

hari itu banyak cerita yang kuperoleh dari ilham tentang kota bengkulu hal hal menarik spot spot destinasi wisata yang jangan ditinggalkan melewati tugas dikota ini.Kebetulan hari itu perayaan Tabot dirayakan masyarakat bengkulu memperingati peristiwa kematian husein di padang karbela. Tabot kegiatan budaya regius setiap kampung akan membuat bentuk figura yang diarak arak keliling lalu kemudian dibuang pada tempat yang dianggap sakral lalu dilakukan doa bersama untuk keselamatan dan kemakmuran masyarakat disini.Budaya Tabot ini mirip dengan ada di tanah minang di pariaman namun ada perbedaan pada tata cara pelaksanaan namun tujuannya hampir sama

kita tinggalkan cerita tentang tabot,lalu kami berhenti salah satu kedai makan dekat kampus dimana ilham beraktivitas perkuliahan dan kemudian kami masuk kedalam kedai makan dan melihat daftar menu yang tertempel di dinding serta harga item makanan yang dijual dikedai tersebut.

" bang aku pesan geprek dan Jus Alpokat ujarku pada pemilik kedai dan  lalu kutanyakan pada ilham menu makanan yang ingin dipesan sambil pemilik mencatat menu yang sudah dipesan.Ilham melihat satu persatu menu di dinding dan ia bilang pada pemilik warung samakan aja pesanannya denganku.kami makan malam di kedai itu dan aku anggak aneh saja biasanya kalau pesan ayam gituan pasti digoreng kembali tapi langsung saja disajikan,terasa kurang enak makan tidak dihangatkan lagi mungkin kebiasaanku kalau di jakarta digoreng dulu he he he................

setelah berselang waktu makan,kami meninggalkan kedai makan kemudian berjalan kembali dan lalu ilham menawarkan mampir ketempat kosannya disekitar kampus.

" maaaf ya bang kalau kos an aku agak berantakan, maklum aja bang selama bulan ini kutinggalkan mengikuti KKN  dan agak kedalam tempatnya ujar ilham kepadaku. aku hanya bilang kepadanya bahwa biasa kalau kos anak laki laki itu pasti kurang rapi dan berantakan.malam itu kami menghabiskan malam bercerita pengalaman masing masing dan cerita kocak hingga ketahuan sudah larut malam lalu aku minta pamit dan diantar oleh ilham kembali ke kostku ( Bersambung )

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun