Rindu ini kacau, gelisah tak menentu
Ingin bertemu tapi tak kunjung bertamu
Masih asik pada ikatan yang tak tentu
Tapi kabar baiknya sajak-sajak ku akhirnya punya nama mulai saat itu
Dia, yang ku sebut kala lelah jatuh terlelap
Dia pengantar sejuk buih-buih ombak
Dia yang menjadi arah sebelum "aamiin" terucap
Dialah muara pengharapan ku gantungÂ
Dia yang ku senangi kala hujan membasuh luka
Selepas do'a mengantar rinduku jadi abadi
Dan namanya? Sudah kau ketahui
Ia yang menjatuhkan hujan di atap rumah mu saban hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H