dalam kegiatan sehari-hari, kami juga terlibat pada kegiatan yang sebagaimana guru SDI Ruhama lakukan yaitu salam pagi, pembiasaan peserta didik sebelum masuk kelas, membimbing sholat berjamaah dan membimbing kegiatan tilawah yang biasa dilakukan peserta didik SDI Ruhama. Selain mengajar dan menilai hasil kerja (pengetahuan dan keterampilan) peserta didik, kami juga menjadi fasilitator dalam kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan hasil akhirnya yaitu berupa acara yang di laksanakan RuFest atau Ruhama Festival.
Tak hanya itu, kami juga dilibatkan dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh sekolah, baik itu kegiatan eksternal maupun internal sekolah. Kegiatan eksternal, yakni berupa kunjungan ke Dokter Cilik, kunjungan Study Tour ke Monas (Monumen Nasional), TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dan Lubang Buaya (Monumen Pancasila Sakti), kunjungan dari sekolah lain, dan sebagainya.
Kegiatan internal sekolah yang telah diikuti, yakni Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, Perayaan Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun PGRI.
Kami pun turut membantu dan belajar dalam mengelola buku di perpustakaan, serta sedikit memberikan bantuan dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Terdapat beberapa ekstrakulikuler aktif di SD Islam Ruhama, yakni Tapak Suci, Karate, Pencak Silat, Marawis, Basket, Futsal, Mewarnai, Tari Tradisional, Tari Saman dan masih ada banyak lagi. Selama melaksanakan PLP di SD Islam Ruhama, beberapa ekstrakulikuler tersebut telah menampilkan atau bahkan melakukan aktivitasnya di sekolah. Seperti ketika acara Rufest kemarin, ekstrakulikuler Tari Tradisonal  menampilkan tari Caping, Tari Saman menampilkan tarian Ratoh Jaroe, hingga English Club yang menampilkan drama dalam bahasa Inggris dan menyanyikan lagu "Heal The World". Adapun ketika Maulid Nabi ekstrakulikuler marawis turut menampilkan Mawaris.Â
Tarian seni Ratoh Jaroe asal Aceh. Pada mulanya, ada seorang seniman asal Aceh bernama Yusri Saleh atau biasanya dikenal dengan nama Dek Gam. Pada awal kemunculannya, tari Ratoh Jaroe termasuk sebagai jenis tarian kreasi karena memiliki gerakan yang menggabungkan antara tarian tradisional Aceh lainnya seperti Likok Pulo rapai geleng, rateb meusekat, dan ratoh duek sehingga menghasilkan bentuk tarian unik. Hingga sekarang tarian ini dikenal baik dalam negeri maupun mancanegara.