Mohon tunggu...
ASitti Nurhalizah
ASitti Nurhalizah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahaiswa S1 Program studi Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Industri Restoran Cepat Saji Semakin Pesat

16 Mei 2023   06:30 Diperbarui: 16 Mei 2023   07:22 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan cepat saji mudah dan cepat, senantiasa tersedia di restoran

Makanan cepat saji merupakan solusi bagi mereka yang tidak memiliki waktu dalam mempersiapkan makanan mereka. Karena makanan cepat saji dianggap mudah dan cepat dalam penyajian terutama pada restoran cepat saji yang tersedia sekarang ini seperti KFC (Kentucky Fried Chicken), CFC (California Fried Chicken), dan hoka-hoka bento yang memiliki daya tarik bagi mereka yang menyukai makanan-makanan barat seperti pizza hut, ayam goreng, serta burger. Mereka menganggap harga makanan mereka sesuai dengan kualitas layanan yang mereka dapatkan berbeda dengan nenek moyang kita mereka lebih memilih mengolah makanan hasil bercocok tanam atau hasil ternak mereka sendiri(Kurniawati et al., 2019).

Makanan cepat saji dibayar dengan harga mahal

Berkat teknologi masa kini keberadaan makanan  di zaman sekarang memnjakan kebutuhan sehari-hari seseorang. Pola konsumsi masyarakat Indonesia yang terbiasa makan nasi tersubstitusikan oleh makanan cepat saji. Semakin banyak restoran makanan cepat saji maka gaya hidup masyarakat Indonesia akan berubah seiring waktu karena daya tarik yang dimilikinya. Kebiasaan memakan makanan cepat saji juga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti hipertensi, obesitas, diabetes, dan dislipidemia darah(Laksono et al., 2022).

Makanan cepat saji telah dikaitkan dengan obesitas, penyakit kronis dan kematian dini

Perubahan gaya hidup meneyertai Indonesia terutama di daerah perkotaan yang menyebabkan perubahan pola makanan atau konsumsi masyarakat mengacu pada makanan yang berkalori tinggi terutama tinggi lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan obesitas. Obesitas meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan remaja mereka dapat berisiko tinggi terkena penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Remaja yang kelebihan berat badan cenderung mengalami obesitas hingga dewasa dan mempengaruhi perkembangan otak anak muda. Berekmbangnya industri restoran cepat saji di dunia seperti McDonald's mempengaruhi keterbukaan masyarakat terhadap makanan cepat saji khususnya di Indonesia yang dimana McDonald"s lebih dikenal dengan sebutan PT. Rekso Nasional Food(Sugiatmi & Handayani, 2018).

Memengaruhi cara mereka memandang tubuh mereka ( hubungan anoreksia dan bulimia trhdp makanan cepat saji

Masalah gizi di masyarakat meningkat karena tingginya konsumsi makanan atau minuman manis dan rendahnya aktiviats fisik, sehingga dapat menyebabkan risiko penyakit kardiovaskuler pada dewasa karena kaitannya dengan sindrom metabolik(Asmita et al., 2023). Perilaku 

seseorang terhadap makanan cepat saji dikaitkan dengan penegtahuan seseorang menyatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan(Sitorus et al., 2020).

Memengaruhi cara merek amemilih makanan yang akan dimakan

Pemilihan makanan cepat saji dipengaruhi oleh sikap kebanyakan seseorang telah mengetahui segala sisi buruk yang akan ditimbulkan dari pengonsumsian fast food, karena pengaruh sosial bahkan tenaga Kesehatan biasanya mengonsumsi makanan cepat saji. Dimana sikap belum tentu sejalan dengan tindakan begitu juga dengan pengetahuan. Namun, perlunya kesadaran dalam menjaga Kesehatan(Harahap dkk, 2020).

Daftar Pustaka

Asmita, R. A., Mahira, T. I., Lubis, S. A., & Triyani, W. S. (2023). Analisis Strategi Bisnis Restoran Cepat Saji Mcdonald ' s Dalam Memasuki Pasar Global. 8(1), 35--46.

Harahap dkk. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji di UPTD Puskesmas Sadabuan. Jurnal Education and Development, 8(4), 271--274. http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2163

Kurniawati, T., Irawan, B., & Prasodjo, A. (2019). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Brand Image Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Pizza Hut Cabang Jember. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 6(2), 147. https://doi.org/10.19184/ejeba.v6i2.11159

Laksono, R. A., Mukti, N. D., & Nurhamidah, D. (2022). Dampak Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi "X" Perguruan Tinggi "Y." Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 14(1), 35--39. https://doi.org/10.52022/jikm.v14i1.282

Sitorus, C. E., Mayulu, N., & Wantania, J. (2020). Hubungan Konsumsi Fast Food, Makanan/ Minuman Manis dan Aktifitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Dan Status Gizi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Journal of Public Health and Community Medicine, 1(4), 10--17.

Sugiatmi, S., & Handayani, D. R. (2018). Faktor Dominan Obesitas pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan Indonesia. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 14(1), 1. https://doi.org/10.24853/jkk.14.1.1-10

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun