Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rizal Effendy Pengusaha Sukses di Ambon yang Berawal dari Tukang Becak

19 November 2024   20:10 Diperbarui: 20 November 2024   05:27 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengusaha Rizal Effendy seorang tokoh inspiratif di Kota Ambon, Maluku adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan keuletan dapat membawa seseorang ke puncak keberhasilan. Di usia 63 tahun, ia telah mencapai kesuksesan luar biasa sebagai seorang pengusaha

Rizal pengusaha hotel yang sukses, (dok Asita)

Dengan portofolio bisnis yang mencakup 30 jenis usaha, lima hotel, dan 16 ruko di Ambon, Rizal tidak hanya menjadi salah satu pengusaha paling disegani, tetapi juga seorang panutan dalam mengelola bisnis dan keluarga. 

Karyawannya yang berjumlah 215 orang sangat menghormati Rizal karena sikapnya yang kebapakan dan mengayomi. Ini terlihat ketika penulis bertatap muka langsung dengan Rizal melihat sendiri beberapa kali berkomunikasi dengan karyawannya terlihat akrab.

"Bapak Rizal sangat baik kepada karyawannya. Beliau sangat dekat dengan karyawannya karena menganggap kami keluarga, bukan seorang bawahan" ujar Laura, seorang resepsionis di Hotel Sumber Asia.


Rizal yang berasal dari Palembang berani merantau sendirian sejak SMA ke Surabaya, Bandung, Jakarta Banjarmasin, Balikpapan, Pare-pare, Ambon untuk mencoba berbagai pekerjaan dan usaha mulai tukang cuci piring, menjual tas kresek,  sales jam tangan sampai usaha pakaian di masa remajanya.

Perjalanan Hidup yang Penuh Perjuangan

Kisah sukses Rizal tidak datang dengan mudah. Ia tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi yang memaksanya untuk bekerja sejak usia 10 tahun. Menjadi tukang becak adalah salah satu cara Rizal mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, ia menjalani pekerjaan serabutan lainnya seperti mencuci piring, sales jam tangan dan berdagang tas kresek.

“Bagi saya, tidak ada pekerjaan yang hina asalkan dilakukan dengan jujur. Kejujuran paling utama dalam bisnis,” kenang Rizal yang lahir tanggal 16 Maret 1961 di kota empek-empek.

Pengalaman pahit ini justru menjadi titik awal pembentukan mental baja Rizal, membantunya membangun dasar-dasar kesuksesan, ketekunan, tanggung jawab, dan kemampuan beradaptasi.

fb-img-1732019917866-673c8d5ced64151de82802a2.jpg
fb-img-1732019917866-673c8d5ced64151de82802a2.jpg
Rizal akrab dengan karyawannya (dok pribadi)

Pentingnya Pendidikan dan Matematika dalam Bisnis

Salah satu prinsip yang selalu dipegang Rizal adalah pentingnya memahami hitungan. Baginya, matematika adalah kunci keberhasilan dalam dunia bisnis. Rizal percaya bahwa untuk membuat keputusan yang cerdas, seorang pengusaha harus menguasai angka.

“Bisnis itu soal hitungan. Kalau kita tidak pintar menghitung, bagaimana bisa mengelola uang, menentukan harga, atau menghitung keuntungan?” ujarnya.

Pemahaman mendalam tentang matematika ini membantu Rizal mengambil langkah strategis dalam memperluas bisnisnya, mulai dari menentukan investasi hingga mengelola keuangan secara efisien.

fb-img-1732019941621-673c8daded64151a110c0e24.jpg
fb-img-1732019941621-673c8daded64151a110c0e24.jpg
Ramah dalam melayani tamu di Hotel Sumber Asia (dok pribadi)


Keberhasilan di Dunia Bisnis

Melalui kerja keras dan keuletan, Rizal berhasil mengembangkan usahanya. Mulai dari bisnis kecil, ia merambah ke berbagai sektor hingga kini memiliki 30 jenis usaha yang mencakup perdagangan, batik, jam, kontruksi, hand phone,  properti, dan perhotelan. Lima hotel dan 16 ruko miliknya tersebar di lokasi strategis di Ambon, menjadi simbol kesuksesan Rizal dalam membangun kerajaan bisnisnya. Cabang usahanya merambah ke berbagai pulau di Maluku. Sekarang Rizal sedang proses membangun hotel ke 6 di dekat Bandara Pattimura, Ambon. 

img20241119110559-673d0f56c925c447bf56d202.jpg
img20241119110559-673d0f56c925c447bf56d202.jpg
Dengan karyawan hotel Sumber Asia (dok Asita)

Rizal sekarang ini memiliki cita-cita yang belum terwujud yaitu membikin hotel terapung di perairan Teluk Ambon. "Teluk Ambon itu sangat indah, sayang tidak terawat. Saya punya obsesi membangun hotel disana," ujar Rizal, ayah dari lima orang anak ini.


Harmoni dalam Keluarga

Kesuksesan Rizal tidak hanya terbatas pada dunia bisnis. Ia juga berhasil membangun keluarga yang harmonis. Bersama istrinya, Rizal membesarkan lima anak yang semuanya telah meraih gelar sarjana. Hebatnya, empat di antaranya memilih karier sebagai dokter, sementara satu lainnya menjadi insinyur.

“Pendidikan adalah warisan terbaik yang bisa saya berikan kepada anak-anak saya,” kata Rizal.

Rizal percaya bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari keberhasilan materi, tetapi juga dari kebahagiaan dan keberhasilan keluarga. Ia selalu menyempatkan waktu untuk membimbing anak-anaknya, meskipun sibuk mengelola bisnis. Bisnisnya sekarang pelan-pelan telah diajarkan kepada putra pertamanya.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Profil Rizal Effendi mengajarkan banyak hal kepada generasi muda. Ia membuktikan bahwa tidak ada batasan untuk sukses, asalkan seseorang memiliki tekad kuat dan kemauan untuk belajar. Mulai dari tukang becak dan tukang cuci piring hingga menjadi pengusaha sukses, Rizal telah menunjukkan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk bermimpi besar.

Dengan prinsip kerja keras, hobi membaca, belajar secara otodidak, ketekunan dan kemampuan mengelola keuangan, Rizal Effendy telah membuktikan bahwa siapa pun bisa mencapai kesuksesan. Tidak hanya di dunia bisnis, tetapi juga dalam menjaga keharmonisan dalam keluarga.

img20241119114324-673d0771c925c475d95f5d86.jpg
img20241119114324-673d0771c925c475d95f5d86.jpg
Rizal berbincang santai dengan penulis (dok: Asita)

Ketika terjadi kerusuhan Sara di Ambon tahun 1999, bisnis Rizal hancur karena hotel Sumber Asia dan ruko-rukonya dibakar massa. Tetapi berkat keuletannya dalam lima tahun  usahanya bisa bangkit lagi.

Bagi Rizal, sukses bukan hanya soal materi. Seperti yang sering ia katakan, “Bisnis bisa datang dan pergi, tapi keluarga adalah fondasi utama dalam hidup.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun