Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Situs Batu Kenong Duplang di Jember Penuh Misteri

22 Oktober 2024   15:11 Diperbarui: 23 Oktober 2024   00:49 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs batu kenong Duplang (dok foto: Asita)

Kota Jember, sebuah ibukota kabupaten di Jawa Timur, tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan banyak situs bersejarah yang penuh misteri. 

Salah satu yang menarik perhatian adalah Situs Batu Kenong Duplang yang terletak  di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. 

Situs ini menjadi daya tarik tersendiri karena keunikan bentuk-bentuk batu yang menyerupai alat musik tradisional Jawa, yaitu kenong.


Batu Kenong Duplang adalah kumpulan batu megalitik yang telah ada sejak zaman prasejarah. Batu-batu ini disusun dalam formasi tertentu, dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda, namun yang paling mencolok adalah bentuknya yang menyerupai kenong, salah satu instrumen gamelan. Inilah alasan mengapa situs ini disebut Batu Kenong.

Kawasan situs Duplang (dok foto: Asita)
Kawasan situs Duplang (dok foto: Asita)

Ketika saya datang di kawasan Situs Duplang areanya dipagari kawat berduri luasnya sekitar 500 meter persegi saja. Saya diajak sobat SMP, seorang guru Ibu Triyana untuk melihat situs Duplang.

Kami bersama teman-teman alumni SMP 2 Jember angkt 1976 sengaja ramai-ramai mengunjungi Situs Duplang. Saya bersama teman membawa mobil sendiri ke tempat ini.

Menuju situs jalannya cukup menanjak dari parkiran mobil atau badan jalan.

Bersama teman Smp ke situs duplang (dok foto: Asita)
Bersama teman Smp ke situs duplang (dok foto: Asita)

Belum banyak turis yang datang kesini. Karena akses jalan tidak ada angkutan umum di sini. Kalau dari Kota Jember ke arah utara  sekitar 15 kilometer yang harus ditempuh bagi turis yang datang dengan naik ojek atau sewa mobil.


Sejarah dari batu-batu ini masih diselimuti misteri. Beberapa ahli arkeologi percaya bahwa situs ini dulunya digunakan untuk ritual atau tempat pemujaan oleh masyarakat megalitik. Namun, hingga saat ini belum ada bukti pasti yang menjelaskan fungsi asli dari situs tersebut. 

Meski demikian, keberadaan Batu Kenong Duplang memperkaya khazanah sejarah dan budaya Jember, terutama dalam konteks kehidupan masyarakat prasejarah di wilayah ini.

Batu kenong (dok foto: Asita)
Batu kenong (dok foto: Asita)


Salah satu hal yang membuat situs ini begitu istimewa adalah bentuk-bentuk batu yang menyerupai kenong. Batu-batu tersebut memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang kecil dan ada yang sangat besar. Bentuk bulat dan tonjolan di bagian atas batu membuatnya terlihat mirip dengan kenong, yang biasanya dimainkan dengan dipukul dalam ansambel gamelan.

Tak hanya itu, batu-batu di Situs Batu Kenong Duplang juga ditemukan dalam berbagai posisi dan susunan. Ada yang berdiri tegak, ada juga yang tergeletak. Menurut beberapa pendapat, batu-batu ini mungkin disusun secara simbolis untuk menunjukkan status sosial atau sebagai penanda kuburan leluhur.

Selain bentuk kenong, terdapat pula batu-batu lain dengan bentuk yang lebih sederhana, seperti lempengan dan pilar, yang menambah kompleksitas dari situs ini.

Batu yang paling besar menyerupai peti mati dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai kuburan.

Masyarakat setempat sering mengaitkan situs Batu Kenong Duplang dengan berbagai mitos dan cerita rakyat. 

Beberapa percaya bahwa batu-batu ini memiliki kekuatan magis dan merupakan tempat tinggal roh leluhur. Ada juga cerita bahwa situs ini dulunya merupakan tempat pertemuan para tetua atau tokoh penting dalam masyarakat prasejarah untuk melakukan upacara keagamaan.


Situs ini dianggap sakral oleh penduduk sekitar, sehingga masih ada yang mempersembahkan sesaji sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah leluhur. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang dapat mendukung kepercayaan ini, cerita-cerita tersebut tetap hidup dan menjadi bagian dari warisan budaya lokal.

Meskipun memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, sayangnya Situs Batu Kenong Domplang belum dikelola secara maksimal sebagai destinasi wisata sejarah. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah setempat masih terbatas, meskipun telah ada inisiatif untuk menjadikan situs ini sebagai objek wisata budaya. 

Ini terlihat banyak warga Jember sendiri yang belum pernah ke sini. Ketika saya mengajak teman-teman SMP yang berdomisili di Jember rata-rata belum pernah pergi ke tempat ini.


Sangat penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk melestarikan situs ini, baik dengan cara mempromosikan situs sebagai tempat wisata edukatif maupun melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap sejarah di balik batu-batu kenong tersebut.

Batu2 kenong yang besar (dok foto: Asita)
Batu2 kenong yang besar (dok foto: Asita)

Dengan demikian, situs ini bisa memberikan manfaat yang lebih luas, baik dari segi sejarah, budaya, maupun ekonomi melalui pariwisata.

Situs Batu Kenong Duplang di Arjasa,  Jember, merupakan salah satu situs megalitik yang penuh dengan misteri dan keindahan sejarah. 

Bentuk-bentuk batu yang menyerupai kenong memberikan sentuhan unik yang jarang ditemukan di situs-situs prasejarah lainnya. Meski asal usul dan fungsi situs ini masih menjadi tanda tanya, kehadirannya tetap menjadi bukti betapa kayanya budaya dan sejarah di wilayah Jember.


Bagi Anda yang berkunjung ke Jember, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengunjungi situs ini. 

Selain menikmati suasana yang tenang dan asri, Anda juga bisa merasakan aura sejarah yang begitu kental di tempat ini. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang kita agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun