Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Pesona Praha dalam Waktu Tiga Hari

10 Oktober 2024   15:07 Diperbarui: 10 Oktober 2024   19:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama saya punya keinginan untuk traveling ke Eropa Timur terutama mengunjungi Kota Praha.

Ketika ada kesempatan ke kota dengan penuh bangunan kuno ini saya mengatur waktu untuk menginap tiga malam di sini agar bisa leluasa mengeksplore kota Praha, ibu kota Republik Ceko ini.

Meskipun singkat, tiga hari sudah cukup buat menikmati beberapa destinasi ikonik dan merasakan suasana magis dari kota yang terkenal dengan adanya jam astronominya.

Jam astronomi di kota tua, dok: Asita
Jam astronomi di kota tua, dok: Asita


Berikut itinerary yang saya buat untuk teman-teman yang ingin   liburan tiga hari di Praha.

Hari Pertama: Menyusuri Kota Tua dan Ikon Bersejarah

1. Old Town Square (Alun-Alun Kota Tua)

Hari pertama, langsung saya datang ke  Old Town Square, jantungnya Praha yang penuh dengan sejarah. Di sini turis bisa melihat bangunan-bangunan tua nan megah dengan gaya arsitektur. Jangan lewatkan Astronomical Clock, jam tua yang unik dan terkenal. Setiap jam, ada pertunjukan kecil berupa parade patung-patung kecil yang keluar dari jam tersebut. Sebelum jam berdentang sudah banyak orang berkerumun untuk mengabadikan fotonya.

2. Jembatan Charles (Charles Bridge)

Dari Old Town Square, dengan berjalan kaki saja menyebrang jalan sudah sampai di Jembatan Charles. Ini adalah salah satu jembatan tertua dan paling terkenal di Eropa. Di sepanjang jembatan, ada deretan patung-patung bernuansa religius yang bikin suasana terasa mistis. Dari sini, turis juga bisa menikmati pemandangan indah Sungai Vltava dan kastil di kejauhan. Paling bagus di sini pas matahari terbenam kelihatan langitnya berwarna lembayung di atas sungai.

Jembatan Charles , dok: Asita
Jembatan Charles , dok: Asita


3. Kastil Praha (Prague Castle)

Jalan sedikit lebih jauh ke atas akan sampai di Kastil Praha, kompleks kastil terbesar di dunia.  Ada banyak yang bisa dieksplorasi, mulai dari Katedral Santo Vitus yang megah, Istana Kerajaan Lama, sampai Golden Lane yang penuh dengan rumah-rumah kecil warna-warni. Jangan lupa menikmati panorama kota dari puncak bukit kastil pemandangannya keren sekali.

Hari kedua: Bisa ke Petrin Hill dan Menara Petrin

Perlu tenaga ekstra dan badan sehat untuk naik ke Petrin Hill, bukit hijau yang asri. Karena tangganya cukup curam dan jalannya menanjak untuk sampai di sini. 

Menara Petrin, dok: Asita
Menara Petrin, dok: Asita

Di atasnya ada Menara Petrin mirip Menara Eiffel dalam versi mini. Para turis bisa naik ke puncaknya dan menikmati pemandangan kota dari ketinggian. 

Dengan harga tiket enam Euro atau sekitar Rp 140.000 saya dan anak Dimas Ramadhan memilih naik lift ke puncak menara untuk melihat keindahan Kota Praha dari atas. Kelihatan indah pemandangannya, dari kejauhan.

Setelah puas di puncak menara, saya turun dan eksplore cafe-cafe di sepanjang jalan turun untuk menikmati makanan khas Ceko.

Dancing building, dok: Asita
Dancing building, dok: Asita

Kebetulan tanpa sengaja saya menemukan bazaar makanan Indonesia di sekitar cafe setelah turun dari menara. Jadinya saya bisa makan nasi dengan rendang dan sayur lodeh dengan harga 10 Euro sekitar Rp 170 ribu.


Hari ketiga :

Eksplore Josefov (Kawasan Yahudi)

Hari ketiga, mulai dengan mengunjungi Josefov, kawasan Yahudi di Praha. Di sini, turis bisa melihat sinagoga-sinagoga kuno dan Pemakaman Yahudi Tua, salah satu yang tertua di Eropa. Tempat ini penuh dengan sejarah dan suasana yang tenang, cocok untuk refleksi dan menyelami lebih dalam sejarah komunitas Yahudi di Praha.

Jembatan Charles sedang ramai turis (dok Asita(
Jembatan Charles sedang ramai turis (dok Asita(


2. Lennon Wall

Setelah itu, berjalanlah ke Lennon Wall, dinding yang penuh dengan grafiti dan seni jalanan yang terinspirasi dari John Lennon dan pesan-pesan perdamaian. Dinding ini sering berubah karena grafiti baru selalu muncul, jadi siapa tahu kamu akan melihat karya baru di sana. Di sini dindingnya tidak terlalu panjang tapi pagi-pagi sudah ramai turis. Harus antri untuk ambil foto di lukisan wajah John Lennon.

3. Dancing House (Rumah Menari)

Jangan lupa mampir ke Dancing House, bangunan modern yang bentuknya seperti dua orang sedang menari. Desainnya unik banget dan beda dari bangunan klasik Praha yang biasanya bergaya gotik . Turis bisa naik ke rooftop bar di atasnya untuk menikmati minuman santai sambil melihat pemandangan sungai.

Praha juga terkenal dengan kafe-kafenya yang cozy. Akhiri hari dengan bersantai di salah satu kafe lokal, seperti Café Louvre yang pernah jadi tempat nongkrong tokoh terkenal seperti Kafka dan Einstein. Cobain kopi khas Praha dan jangan lupa pesan trdelník, roti manis yang dipanggang.

Penulis di depan Kastil Praha, dok: Asita
Penulis di depan Kastil Praha, dok: Asita

Meskipun tiga hari terasa singkat, saya  bisa merasakan pesona Praha dengan itinerary ini. Mulai dari bangunan-bangunan bersejarah, seni jalanan, hingga kuliner lokal yang lezat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun