Krakow, kota tua yang penuh pesona di Polandia, menawarkan banyak tujuan wisata yang unik.
Salah satu tempat yang paling berkesan saya kunjungi adalah Tambang Garam Wieliczka yang sudah menjadi museum garam diakui Unesco.
Dari kota Krakow perlu waktu satu jam naik kereta api ke kota kecil Wieleczka.
Tambang Garam Wieliczka ini sudah beroperasi sejak abad ke-13, dan dulunya jadi salah satu sumber pendapatan utama Polandia.
Garam memang dulu semahal emas, jadi kebayang kan betapa pentingnya tambang ini?
Tambang ini sudah tidak beroperasi secara komersial lagi, tapi yang menarik adalah bagian dalamnya yang diubah jadi museum, lengkap dengan ukiran-ukiran garam yang luar biasa indah.
Yang membuat saya kagum secara keseluruhan meski lokasinya di bawah tanah tapi semua arealnya sangat terawat dan bersih.
Bayangin aja, kita bisa jalan-jalan di bawah tanah sambil kagum sama keindahan alam dan seni yang dipahat dari bahan garam yang sudah berusia hampir 300 tahun.
Selesai beli tiket masuk seharga Rp 350.000 atau 20 Euro langsung disambut oleh pemandu yang bakal ngajak kita
turun ke tambang. Saya pilih guide yang berbahasa Inggris karena ada pilihan guide bahasa Jerman, Spanyol, Polandia dan Perancis.
Dan yang bikin saya kaget, para turis di awal kunjungan harus menuruni lebih dari 400 anak tangga di bawah tanah.
Jangan khawatir, meskipun kedengarannya melelahkan, tapi perjalanannya worth it banget. Saat mulai turun, suasananya mulai berubah. Udara jadi lebih dingin, dinding-dinding garam di sekitar kita mulai terlihat, dan perasaan "wow, ini tempat keren banget" mulai muncul.
Tambang ini luas banget. Kita berjalan melewati lorong-lorong panjang yang penuh cerita sejarah.
Setiap sudutnya punya ukiran dan pahatan dari garam yang bikin kagum. Ada patung raja-raja Polandia, hewan, dan bahkan tokoh-tokoh dari sejarah yang diukir langsung dari dinding garam. Rasanya seperti masuk ke dunia fantasi!
Salah satu bagian paling menakjubkan adalah Chapel of St. Kinga, sebuah kapel bawah tanah yang sepenuhnya terbuat dari garam. Di dalam kapel ini, ada lampu gantung kristal (yang juga terbuat dari garam!), altar, dan ukiran-ukiran religius yang sangat detail. Gereja ini dibangun dengan tekun selama 70 tahun karena bahan baku garam.
Selain keindahannya, di tambang ini kita juga bisa belajar banyak hal.
Pemandu menjelaskan bagaimana garam ditambang, peralatan yang digunakan zaman dulu, dan juga cerita-cerita rakyat yang berkembang di sekitar tambang.
Salah satu cerita yang menarik adalah tentang legenda Putri Kinga, yang konon menemukan tambang ini setelah melemparkan cincin ke tambang garam di Hungaria, lalu tiba-tiba cincin itu ditemukan di Wieliczka!
Kisah ini makin menambah nuansa magis di setiap sudut tambang.
Tips berkunjung ke tambang garam Wieliczka
1. Pakai Sepatu Nyaman
Turis akan banyak berjalan, jadi pastikan pakai sepatu yang nyaman. Lorong-lorong di tambang ini lumayan panjang.
2. Bawa jaket
Suhu di dalam tambang cukup dingin, sekitar 13-14C sepanjang tahun, jadi jangan lupa bawa jaket tipis meskipun di luar lagi panas.
Wajib ikut tur dengan pemandu, karena di bawah tanah banyak jebakan pintu dan lorong panjang yang membuat turis tersesat.
Tanpa pemandu, turis mungkin akan kehilangan banyak cerita dan fakta menarik serta kehilangan arah tujuan jalan pulang.
Tambang Garam Wieliczka adalah salah satu destinasi wisata yang membuktikan bahwa alam dan sejarah bisa bersatu menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Beruntung pulang kembali ke atas bumi tersedia lift, sehingga saya bisa lega setelah dua jam berjalan di bawah tanah yang lampunya temaram.
Yang membuat kagum di bawah tanah ini juga tersedia cafe, restoran, toko suvenir dan tempat untuk meeting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H