Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Masjid Quba, Masjid yang Dibangun Pertama oleh Nabi Muhammad

30 Maret 2024   19:41 Diperbarui: 1 April 2024   15:08 3870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Quba dari kejauhan (dok asita)

Dalam rencana itu, setiap kabilah diminta untuk mengajukan pemuda tangkas bersenjata. Tujuannya tidak lain adalah untuk membunuh Nabi bersama-sama.

Sementara itu, sore hari sebelum penyergapan, Nabi telah mendapatkan petunjuk dari Jibril untuk melakukan hijrah. Ia pun segera menemui Abu Bakar untuk menyusun strategi hijrah. Nabi meminta Ali bin Abi Thalib untuk tinggal di rumahnya, menjaga barang-barang yang ada di dalamnya.

Hingga tiba saat penyergapan, kaum kafir Quraisy tidak menemukan Nabi Muhammad, melainkan Ali yang mengenakan selimut hijau milik Nabi.

Pada waktu itu, Nabi dan Abu Bakar telah meninggalakn rumah. Mereka menuju Madinah dengan memilih rute dan waktu yang tidak seperti perjalanan pada umumnya.

Dalam perjalanan, Nabi dan Abu Bakar sempat singgah di Gua Tsur selama tiga hari. Di gua ini, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy.

Suasana di dalam masjid Quba ( dok asita)
Suasana di dalam masjid Quba ( dok asita)

Setelah merasa aman, Nabi dan Abu Bakar melanjutkan perjalan menuju Madinah. Sebelum tiba di Madinah, Nabi singgah di Quba, sebuah daerah yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat kota Madinah.

Nabi tinggal di Quba selama empat hari dan , Masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk daripada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.

Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah dan daun kurma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid iyang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang.

Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Ketika saya datang ke Masjid Quba yang jaraknya hanya lima kilometer dari Kota Madinah, suasana di luar dan di dalam masjid sangat ramai jemaah umroh dari seluruh dunia.

Ketika saya akan mengambil wudhu perlu antri dan melakukan sholat sunnah dua rakaat dengan sedikit berdesak-desakan dengan jemaah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun