Pada bulan Ramadan, dibawah payung-payung raksasa ini banyak umat Islam menunggu buka puasa di karpet hijau yang digelar sambil menunggu pembagian takjil gratis dari panitia Masjid Nabawi.
Khusus pada waktu cuaca suhu yang panas payung tetap terbuka bahkan di malam hari. Biasanya jemaah mudah untuk mendokumentasikan proses buka tutup payung yang menakjubkan itu.
Saya datang ke Madinah pada awal bulan Maret 2024 lalu cuaca normal sekitar 32 ° © sehingga payung-payungnya
bisa dilihat buka dan tutupnya secara normal buka setelah sholat subuh dan tutup sebelum sholat magrib.
Saya di awal Ramadan setelah sholat subuh sengaja duduk-duduk di halaman Masjid Nabawi untuk menyaksikan proses terbukanya payung yang hanya perlu waktu tiga menit.
Tetapi pada musim panas bulan Juni sampai Agustus agak sulit untuk melihat proses buka tutupnya, hanya beberapa payung yang tertutup. Selain di bagian luar masjid ada beberapa payung yang dipasang di bagian dalam masjid.
Di tiang payung raksasa itu, dipasang juga kipas raksasa yang menyemprotkan air untuk mendinginkan udara. Kipas biasanya berputar kencang saat tengah hari yang panas.
Sementara itu di bagian dalam Masjid Nabawi, untuk umat Islam yang  lebih suka sholat di dalam gedung masjid tersedia  sistem pendingin atau AC. Lokasinya di bagian bawah yang dipasang di tiang-tiang masjid.
Untuk mencegah jemaah mengalami  dehidrasi setiap waktu tersedia juga dispenser air minum zamzam di banyak tempat. Jemaah bisa memilih air zamzam yang dingin atau yang bersuhu ruang sepuas hatinya untuk diminum di gelas- gelas plastik yang tersedia.Â
Bagi umat yang membawa botol minum juga diperbolehkan mengisinya untuk dibawa pulang.