Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Merasakan Nikmat Ramadan di Masjid Nabawi Madinah

14 Maret 2024   11:40 Diperbarui: 16 Maret 2024   16:54 4450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plastik untuk tempat takjil sudah disiapkan (Dokumentasi Asita)

Alhamdulillah pada bulan Ramadan hari pertama di Tanah Suci Madinah, saya bisa merasakan suasana Ramadan di Masjid Nabawi yang menyediakan berbagai jenis sajian takjil berbuka untuk sekitar satu juta Muslim.

Setelah azan Magrib berkumandang dalam waktu 10 menit sebelum melaksanakan Shalat Maghrib buka puasa bersama harus sudah selesai. Setelah ada suara azan kedua panggilan shalat, sisa makanan harus segera dibersihkan untuk tempat shalat.

Menu takjil di dalam Masjid Nabawi sangat beragam. Mulai dari kurma, ruthab (kurma muda), roti tamis (roti berukuran besar), sambosa (cemilan berisi daging, keju, dan kacang-kacangan arab), laban (yoghurt Arab yang terbuat dari susu sapi atau domba), air zam-zam, kopi arab, yogurt, dan lainnya.

Macam menu takjil gratis (Dokumentasi Asita)
Macam menu takjil gratis (Dokumentasi Asita)

Adapun menu takjil di area pelataran Masjid Nabawi hingga ke luar pagar masjid lebih beragam lagi. Selain seperti yang disediakan di dalam area Masjid Nabawi ditambah nasi mandhi, aneka jus, hingga ayam broast Al-Baik (merek ternama di Arab Saudi).

Di perjalanan antara hotel ke Masjid Nabawi menjelang waktu buka puasa, banyak warga lokal membagikan makanan mulai kurma, permen, roti, yogurt. 

Kadangkala mereka sampai memaksa untuk kami menerima makanan yang dibagikan karena mereka percaya berkah rezeki bulan Ramadan dengan membagi makanan.

Penulis menunggu buka puasa (Dokumentasi Asita)
Penulis menunggu buka puasa (Dokumentasi Asita)

Persiapan buka puasa dimulai setelah shalat ashar. Para volunteer menyiapkan plastik panjang ditata di atas karpet. Kemudian paket makanan buka puasa diatur di atasnya.

Tempat untuk buka puasa bersama dipisahkan antara wanita dan pria. Karena lokasinya sekaligus untuk tempat shalat. 

Plastik untuk tempat takjil sudah disiapkan (Dokumentasi Asita)
Plastik untuk tempat takjil sudah disiapkan (Dokumentasi Asita)

Para jemaah yang datang tinggal duduk di depan takjil yang disiapkan.

Indahnya buka puasa di Masjid Nabawi bisa minum sepuasnya air zamzam sambil mendengarkan suara azan yang merdu.

Selesai buka puasa, tatakan plastik dan makanan sisa segera digulung untuk dibuang sampahnya.

Alhamdulillah saya sangat bersyukur merasakan nikmat puasa di Masjid Nabawi yang tentu sangat berbeda dibanding di Tanah Air. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun