Alhamdulillah pada bulan Ramadan hari pertama di Tanah Suci Madinah, saya bisa merasakan suasana Ramadan di Masjid Nabawi yang menyediakan berbagai jenis sajian takjil berbuka untuk sekitar satu juta Muslim.
Setelah azan Magrib berkumandang dalam waktu 10 menit sebelum melaksanakan Shalat Maghrib buka puasa bersama harus sudah selesai. Setelah ada suara azan kedua panggilan shalat, sisa makanan harus segera dibersihkan untuk tempat shalat.
Menu takjil di dalam Masjid Nabawi sangat beragam. Mulai dari kurma, ruthab (kurma muda), roti tamis (roti berukuran besar), sambosa (cemilan berisi daging, keju, dan kacang-kacangan arab), laban (yoghurt Arab yang terbuat dari susu sapi atau domba), air zam-zam, kopi arab, yogurt, dan lainnya.
Adapun menu takjil di area pelataran Masjid Nabawi hingga ke luar pagar masjid lebih beragam lagi. Selain seperti yang disediakan di dalam area Masjid Nabawi ditambah nasi mandhi, aneka jus, hingga ayam broast Al-Baik (merek ternama di Arab Saudi).
Di perjalanan antara hotel ke Masjid Nabawi menjelang waktu buka puasa, banyak warga lokal membagikan makanan mulai kurma, permen, roti, yogurt.Â
Kadangkala mereka sampai memaksa untuk kami menerima makanan yang dibagikan karena mereka percaya berkah rezeki bulan Ramadan dengan membagi makanan.
Persiapan buka puasa dimulai setelah shalat ashar. Para volunteer menyiapkan plastik panjang ditata di atas karpet. Kemudian paket makanan buka puasa diatur di atasnya.
Tempat untuk buka puasa bersama dipisahkan antara wanita dan pria. Karena lokasinya sekaligus untuk tempat shalat.Â