Seporsi kepiting untuk ukuran satu kilogram bisa berisi dua atau tiga ekor kepiting tergantung besar kecilnya. Kepiting disini agak unik karena ukuran badan dan kakinya (capit) tidak proporsional. Ukuran capitnya lebih besar daripada badannya tapi penuh berisi daging.
Khusus kepiting soka yang kulit cangkangnya lunak bisa dimakan langsung. Kepiting soka goreng rasanya hampir seperti ayam goreng crispy karena kulit cangkangnya hampir tidak terasa kulitnya apabila dimakan. Terasa ada kriuk-kriuk dan gurih pas dimakan. Hampir semua pejabat dan artis ibukota apabila berkunjung ke Balikpapan sebagian besar menikmati kepiting Dandito.Rudy sudah membuka Restoran Dandito hampir 20 tahun lebih dan sekarang menjadi tujuan kuliner menu kepiting terkemuka di Balikpapan yang omzetnya sehari jutaan rupiah.
Dandito pun mulai berkembang. Kini, dalam sehari, Dandito memerlukan setidaknya 300 kilogram kepiting. Pada acara peringatan 17 Agustus tahun 2019 menu kepiting Dandito menjadi salah satu sajian kuliner di Istana Negara dalam rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI. ”Itu kebanggaan bagi saya, juga semakin melecut semangat untuk menjadi lebih baik,” ujar Rudy.
Kesuksesan Restoran Dandito menunjukkan keberhasilan Rudy sebagai pengusaha kuliner. Restoran Dandito pernah mendapat penghargaan sebagai pembayar pajak terbaik di Kota Balikpapan. Sejumlah penghargaan yang dipajang di restorannya menjadi bukti suksesnya. ”Saya lebih suka dikomplain daripada dipuji,” katanya, berbagi resepnya untuk terus maju.
Di balik kesuksesan Dandito, Rudy menyebut prinsipnya adalah angka 267.Dalam tangga nada, 267 dibaca ”re-la-si”. Ada banyak teman dan relasi yang mewarnai perjalanannya yang jatuh dan bangun. Sampai sekarang, prinsip 267 itu tetap dipegang erat karena tetap relevan. Suami dari Yuli Setiwati dan ayah dua anak, Gifta dan Dandi, pernah mencoba juga membuka cabang Restoran Dandito di Pulau Bali tetapi hanya bertahan tiga tahun saja dan sekarang sudah ditutup karena merugi.
Ketika bertemu makan malam bersama penulis sebulan yang lalu di Jakarta, Rudy menceritakan perjuangan hidupnya dengan santai sambil tertawa lebar. “Aku pernah juga jadi gelandangan di Jakarta, karena ditinggal teman ketika mau naik bus ke Bandung di Terminal Kampung Rambutan.Waktu itu aku tidak punya uang sesenpun,” ujarnya.
Perjalanan Rudy menjadi pengusaha juga tidak selalu mulus.Pernah juga dia ditipu rekan kerjanya sampai milyaran rupiah ketika teman yang sangat dipercaya itu mengajak kerja sama untuk membuka restoran kepiting Dandito di Jakarta.Tetapi Rudy tetap bersabar dan tekun selalu menjalankan usahanya.
Di dinding restorannya banyak foto-foto bersama pejabat dan artis terkenal.Ada foto banyak artis dan para pejabat setingkat menteri.Dengan dibangunnya Ibukota Nusantara (IKN) di Penajam Kaltim menguntungkan Rudy karena semakin banyak pejabat yang singgah di Balipapan sebagai kota transit untuk mampir makan di Restoran Dandito.
Sebagai pengusaha sukses, Rudy tidak pernah lupa untuk menyenangkan teman-teman SMAN I Jember dimana dia pernah bersekolah di Jember. Dia sangat dermawan kepada teman-teman sekolahnya. Apabila pulang kampung ke Jember, Rudy selalu mengajak teman-teman SMA nya untuk berkumpul diajak makan bersama.
Sekitar sepuluh tahun yang lalu penulis sebagai teman SMA nya bersama puluhan teman lainnya dari Jember sengaja didatangkan ke Balikpapan untuk reuni teman sekolahnya dijamu makan menu kepiting Dandito sepuasnya dan diajak rekreasi selama dua hari di Balikpapan secara gratis termasuk membelikan tiket pulang pergi pesawat dari Surabaya-Balikpapan dari kocek pribadinya. Saya ketika reuni SMA tersebut menikmati langsung rasa kelezatan saos Kepiting Dandito yang tidak tertandingi dan setelah pulang ke rumah lelehan rasa asam manis pedasnya masih terasa di lidah. Rasanya ingin kembali lagi ke Balikpapan untuk menikmati lagi lezatnya rasa saos dandito ramuan asli bumbu eksprimen tangan Rudy.