Sewaktu libur Idul Adha tanggal 29 Juni minggu kemarin saya sengaja ingin mudik ke kampung halaman ke Jember, Jawa Timur untuk bisa sholat ied di Masjid Jami Jember. Masjid ini adalah masjid terbesar di Jember.
Perjalanan pulang pergi dari Jakarta ke Jember sengaja naik mobil pribadi untuk menjajal jalan tol Jakarta-Surabaya dan singgah ke beberapa tempat rest area yang menarik tempatnya.
Ketika pulang dari Surabaya ke Jakarta, saya sengaja mampir untuk istirahat di rest area di ruas tol Pemalang-Penjagan ke arah Jakarta, atau berada di KM 260B Banjaratma, Brebes.
Nuansa unik dan menarik sangat terasa, karena rest area yang dikenal dengan sebutan “Rest Area Heritage” itu, memanfaatkan cagar budaya bangunan pabrik gula peninggalan Belanda.
Bangunan kuno yang terkesan angker dan kuno itu telah dirubah menjadi tempat istirahat yang lengkap fasilitasnya bagi pengendara mobil. Tersedia berbagai macam menu restoran, toko suvenir, toko jajanan serba oleh-oleh Brebes, toilet yang bersih, masjid, pompa bensin dan tempat parkir yang sangat luas.
Ada juga UMKM berbagai produk, mulai dari makanan, kerajinan, hingga lukisan. Selain itu, ada sentra batik . Bahkan rest area ini menyediakan gerobak bayi dan kursi roda untuk lansia dan difabel secara gratis.
Sarana rest area di sini juga dimanfaatkan untuk tempat wisata. Pengunjung juga bisa beswafoto di lokasi properti bekas pabrik gula yang unik, seperti tungku, roda gila, pohon beringin nempel dinding, dan lokomotif. Ada juga kebun binatang burung di dalam area .
Sudut-sudut rest area dimanfaatkan sebagai tempat memajang berbagai mesin pembuat gula peninggalan masa lalu, salah satunya mesin penggiling tebu dan bekas tungku yang mempercantik suasana. Di luar bangunan juga terdapat lokomotif tua.
Awalnya sebelum menjadi rest area, pabrik gula Banjaratma dibangun pada tahun 1908 oleh NV Cultuur Maatschappij, yaitu sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda.
Setelah bangkrut pada 1997, kompleks pabrik gula yang berdiri di lahan seluas 10,5 hektare ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
Seiring dengan dibangunnya berbagai rest area Tol Trans Jawa, rest area pabrik gula Banjaratma mulai direvitalisasi menggunakan bangunan lama, dan dilakukan penyesuaian fungsi.
Pembangunan konsirsium terdiri dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).
Tanpa banyak mengubah tampilan dari bekas pabrik gula Banjaratma, lokasi itu mulai dioperasikan sebagai rest area pengendara mobil di jalan tol sejak 17 Maret 2019.
Fasad retro dinding batu bata yang terkelupas dan latar belakang sejarah, membuat nama “Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma” pada bangunan ini.
Ada sekitar 175 UMKM yang menjual suvenir. Banyak suvenir dijual mulai dari bahan gerabah, kayu, batu seperti cobek.
Sedangkan bahan makanan paling banyak dijual adalah bawang merah dan telur asin khas Brebes yang memiliki empat rasa mulai original, bakar, pindang, serta aneka rempah.
Saya berbelanja telur asin dengan harga rata Rp 4.000 per butir dan bawang merah harga Rp 40.000 per kilogram.
Daya Tarik Rest Area Heritage Km 260B Banjaratma Baru-baru ini, Rest Area Heritage Km 260B Banjaratma juga menambah fasilitas wahana yang seru untuk anak-anak. Di salah satu sisi rest area telah dibangun wahana seluncuran atau perosotan panjang bernama Srod.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H