Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sanggar Genjah Arum di Desa Kemiren Banyuwangi Dibangun dengan Cinta

2 Juli 2023   20:01 Diperbarui: 2 Juli 2023   22:04 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi racikan Pak Iwan sangat nikmat (dok asita)

Sanggar genjah arum berdiri dengan mempertahankan nuansa asli "Suku Osing" Banyuwangi. Suguhan rumah adat Suku Osing Banyuwangi serta pernak pernik Banyuwangi dengan nuansa yang kental bisa anda rasakan. Jika Anda memiliki rombongan tamu bisa reservasi untuk menyaksikan beberapa kesenian adat asli Banyuwangi dan menikmati kopai osing serta makanan menu tradisional Banyuwangi.


Para tamu bisa menyaksikan penampilan musik lesung ( Othek ). Serta tidak lupa tarian terkenal dari Banyuwangi yaitu Tari Gandrung yang legendaris dan sudah mendunia. Tarian ini akan bisa anda saksikan sambil anda bersantai menikmati suasana rumah adat Osing yang dilengkapi dengan properti meubel ala Banyuwangi Tempoe Doloe.

Tempat ini merupakan salah satu icon Banyuwangi terletak di desa Osing Kemiren Banyuwangi. Saya mengunjunginya karena tempat ini adalah tempat bermain sambil menimba ilmu seluk beluk kopi mulai hilir sampai hulu bisa diceritakan oleh Pak Iwan. Di sanggar ini kita dapat menikmati "kopai osing" begitu yang bersangkutan menyebut kopi sebagai "kopai". Patut diapresiasi upaya Pak Iwan memperkenalkan kampung osing ke mancanegara sebagai icon wisata Kabupaten Banyuwangi. 

Cara menikmati kopi yang nikmat adalah sebelum diminum bau uap kopi dicium dahulu kemudian kopinya diminum dengan diseruput Kopi yang enak tanpa gula agar rasa asli kopi enak dan dinikmati lidah dengan sempurna.  

Rumah tempat meracik kopi (dok asita)
Rumah tempat meracik kopi (dok asita)

Pak Iwan juga tidak pelit membagi ilmunya kepada masyarakat Kemiren terutama anak-anak mudanya diajari cara mengsangrai kopi di wajan tanah liat dan cukup dengan waktu 20 menit agar warna kopinya kecoklatan dan harum kopinya terasa masih menyengat hidung.

Di Sanggar Genjah Arum, kita dapat melihat miniatur desa Osing dengan beberapa rumah (rumah khas Osing) yang dibangun kembali dari kayu asli dan bahan lain dari masa lalu.

Di sanggar seni ini juga ada paket pertunjukan  tari 'gandrung' dengan pelantun lagu Banyuwangi penari senior Ibu Temu. Dia dan rombongan telah berkeliling dunia dengan tarian ini. Jika kita beruntung, kita juga bisa melihat tarian 'barong' di sini.

Kopi racikan Pak Iwan sangat nikmat (dok asita)
Kopi racikan Pak Iwan sangat nikmat (dok asita)

Sanggar Genjah Arum juga menyajikan makanan tradisional Banyuwangi seperti pecel pithik, uyah asem, rujak soto,  dan kue kucur, pisang goreng, tahu petis serta minuman tradisional temu lawak.Tapi yang paling top dinikmati adalah kopi merk kopai osing racikan tangan Pak Iwan sendiri. Saya merasa ketagihan dengan kopinya.Beruntung saya mendapat tanda kasih oleh-oleh kopai osing sehingga saya bisa menikmati kopinya di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun