Berada di Kawasan Red Square suatu Kawasan Lapangan Merah di Moskow, Rusia rasanya saya seperti mimpi. Karena lokasi negara Rusia sangat jauh dengan Indonesia dan ini untuk pertama kali saya datang ke negara komunis beberapa tahun yang lalu.
Melihat bangunan yang indah di Red Square adalah hal yang nyata. Kawasan ini adalah daerah yang penuh sejarah dan banyak bangunan yang kuno serta indah.
Sebagai pusat politik, ilmu pengetahuan, sejarah, arsitektur, dan bisnis Rusia, Moskow menampilkan kekontrasan paling jelas di negaranya. Wajah kota yang kuno dan modern berjajar secara berdampingan di kota berpenduduk 10 juta ini.
Salah satu tujuan wajib di Moskow adalah  Lapangan Merah, Istana Kremlin, sembilan kubah Katedral St. Basil, Mausoleum Lenin, Museum KGB, dan simbol masa lalu Moskow lainnya yang hebat dan menakutkan. Setelah itu, Anda dapat bersantai dan berbelanja di Boulevard Ring atau menonton keramaian di Lapangan Pushkin.
Berkunjung ke kota Moskow belum lengkap kalau belum ke lapangan merah ini . Lapangan ini berbentuk persegi panjang dan ada gereja St Basil yang ikonik  di satu ujung dan museum sejarah di ujung lainnya. Diapit oleh Kremlin Moskow di satu sisi dan GUM mall di sisi lainnya.
Red Square (Lapangan Merah) merupakah pusat tempat penting di Moskow. Panjang Lapangan Merah sekitar 330 meter  dan lebarnya 70 meter. Di Red Square terdapat berbagai bangunan bersejarah yang terkenal di seluruh dunia.
Gedung yang mengelilingi Lapangan Merah: Lenin's Mausoleum, menyimpan mumi jenazah utuh dari Vladimir Ilyich Lenin, pendiri Soviet Union. Pahlawan perang Rusia yang mengakhiri era Monarkhi di Rusia pada Revolusi Bolshevik di tahun 1917. Sayang saya datang sudah terlalu sore, sehingga tidak dapat masuk ke museum ini.
Berdekatan dengan itu, di sebelah selatannya adalah Saint Basil's Cathedral dan sebelah kanannya Museum Negara Uni Soviet, GUM Department Store, istana dan Kazan Katedral Kremlin.
Sebenarnya namanya sendiri berarti lapangan yang indah, tapi secara bahasa Rusia kata indah dan merah mirip, sehingga sering diterjemahkan lapangan merah, apalagi dinding-dinding bangunan baik Kremlin, gereja st Basil dan museum sejarah berwarna merah bata
Bagi saya yang pertama kali datang ke Moskow beberapa tahun lalu merasakan Red Square menjadi saksi bisu dari sejarah panjang politik Rusia. Tak kalah pentingnya dengan Kremlin yang kini telah beralih fungsi jadi kediaman resmi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Secara arti nama Red Square berasal dari kata Karsnyi yang berarti indah. Namun, berarti merah dalam kontemporari Rusia.
Di abad ke -14, Red Square merupakan kawasan kumuh yang berada di bawah Tembok Kremlin. Sebagaimana kondisi saat itu kriminal banyak dijumpai di sana.
Barulah pada tahun 1400 di bawah Ivan III, kawasan tersebut mulai 'dibersihkan.' Namun, tetap saja jadi tempat kumpul penjahat hingga tempat eksekusi publik. Tak ada aturan di Red Square saat itu.
Nama Red Square pun baru resmi disematkan pada pertengahan abad ke-17, menggantikan nama 'Fire Square' dan Trinity Square. Adapun, Red Square juga jadi tempat parade militer yang menunjukkan wibawa pasukan Soviet di mata dunia kala itu.
Hanya saja, fungsi Red Square sebagai tempat parade militer mulai hilang usai Perestroika. Fungsinya pun beralih menjadi tempat konser rock, musik klasik, festival hingga fashion berkelas dunia.
Setiap awal tahun, Red Square juga jadi lokasi utama pesta Tahun Baru. Dimeriahkan oleh kembang api dan pesta meriah, menjadi pusat turis yang ingin merayakan tahun baru untuk datangke Moskow.
Bagi para turis, Red Square pun telah menjadi objek wisata wajib kunjung apabila liburan ke Moskow. Saya sangat  mengagumi sejumlah bangunan bersejarah khas Rusia yang tersebar di sekitar Red Square. Saya sangat beruntung bisa berkunjung ke Red Square. Karena ada pepatah: "belum ke Rusia kalau belum ke Red Square" !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H