Sebagai seorang penulis buku dan blogger saya selalu ingin belajar untuk menulis lebih baik lagi. Mendengar ada acara Book Writing Rallies dengan pembicara Rhenald Khasali, Kirana Kejora, dan Mia Marianne di Rumah Perubahan-Jakarta Escape yang diselengarakan Earlando Forum hati saya langsung tergerak untuk ikut acaranya.
Ilmu menulis menurut Kirana perlu modal untuk niat mau belajar, tidak takut salah, konsisten, dan pantang menyerah. Ditambah berani bertanya serta berani menerima kritik. Wajib harus rutin membaca buku dan berani berjalan keluar rumah dari zona nyaman untuk mendengar , melihat dan merasakan riset.
Kirana yang lahir di Ngawi menambahkan, kewajiban tulisan harus memiliki diksi yang menarik, bahasa mengalir cair, dialog natural, jangan mendikte pembaca, isi harus masuk akal, komitmen dengan sudut pandang, dan jangan ada pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat.
Amunisi seorang penulis adalah memiliki ide, tema, garis besar, naskah utuh, sinopsis, kalimat yang menggambarkan inti keseluruhan cerita dan alinea yang menggambarkan keseluruhan cerita.
Alumni Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya ini menambahkan, kewajiban seorang penulis adalah harus rendah hati, membumi, bersahabat, rajin belajar, rajin silaturahmi, rajin berkomunikasi, rajin menjalin jaringan, tidak pelit ilmu, dan bersikap terbuka.
Kirana Kejora adalah penulis beberapa novel best seller antara lain Air Mata Bunda telah diangkat ke film layar lebar dan naskah 40 an FTV. Naskah film layar lebar salah satunya berjudul Munajat Cinta Sang Gibran serta banyak buku lainnya.
Sedangkan Rhenald Khasali, sebagai motivator dan pembicara utama di acara tersebut mengatakan seorang penulis harus bisa menyampaikan hal yang sangat sederhana dan mudah dimengerti pembacanya. “Kalau menulis buku jangan rumit-rumit tulisannya kayak jurnal yang membosankan.Semakin sederhana kalimatnya dan semakin gampang kata-katanya itu yang perlu ditulis,” ujar Rhenald, seorang akademisi dan praktisi bisnis terkemuka di Indonesia.