Labuan Bajo menjadi pusat perhatian dunia pekan ini ketika Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia menerima tamu-tamu kepala negara seluruh negara ASEAN di ujung barat Pulau Flores ini.Â
KTT ASEAN untuk pertama kali diadakan di Labuan Bajo dan seluruh kepala negara ASEAN selain tuan rumah mengaku pertama kali berkunjung ke pintu gerbang Pulau Flores yang indah ini.
Labuan Bajo adalah kota pelabuhan yang banyak dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan menjadi pintu masuk untuk berkunjung ke Taman Nasional Komodo.
Di sepanjang jalan utama di Jalan Soekarno-Hatta di antara Pelabuhan Labuhan Bajo sampai pusat kota banyak berjejer café, restoran, hotel, travel biro , hotel, dan mini market.Â
Kalau malam hari banyak suara musik berdentang dari beberapa café. Suasananya sudah seperti Pantai Kuta dan menjadi kota turistik dengan banyaknya wisatawan asing yang datang.
Saat matahari tenggelam, dari ketinggian di kota Labuan Bajo menawarkan pemandangan sunset yang indah. Matahari yang berwarna jingga pelan-pelan turun menghilang di balik bukit-bukit kecil di pulau-pulau kecil di sepanjang pantainya.
Paling stratregis melihat sunset dari Bukit Cinta di pinggiran kotanya. Di sini Anda akan mendapat pemandangan yang menakjubkan.
Matahari yang akan tenggelam menciptakan siluet dramatis di balik pulau-pulau kecil dengan latar belakang kapal-kapal yang sedang berlayar. Dan membuat suasana terasa magis ketika warna langit berubah menjadi merah sebelum malam hari datang. Sayang untuk datang kesini perlu naik tangga dan bikin nafas sedikit ngos-ngosan.
Lokasi lain untuk melihat matahari terbenam yang baru dibangun pemerintah adalah di Bukit Waringin. Bangunan berbentuk rumah adat Manggarai ini beratap bentuk kerucut sengaja dibangun dengan disiapkan view deck untuk melihat pemandangan Kota Labuan Bajo dari atas dan matahari terbenam. Di sini ada fasilitas toilet, mushola, pos jaga, parkir dan taman.
Lokasi lain untuk bersantai di sore hari adalah Kawasan Waterfront Pantai Marina yang dibangun Kementerian PUPR. Di sini terbagi dalam lima zona lokasinya. Zona 1 Bukit Pramuka, zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 Kawasan Pantai Marina, dan Zona 5 Kampung Ujung.
Di Kawasan zona 4 Pantai Marina, wisatawan bisa duduk-duduk santai di kursi dengan dikelilingi taman di pinggir laut sambil menikmati matahari tenggelam dan bercengkerama dengan saudara serta teman.
Labuan Bajo sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai Barat memiliki Bandara Udara Komodo. Bandara Komodo telah diperluas sehingga pesawat jenis Boeing bisa mendarat dan menjadi tempat parkir pesawat kepresidenan negara ASEAN.
Nama bandara ini berasal dari nama Binatang Komodo yang keberadaannya hanya satu-satunya di dunia yaitu di Pulau Komodo dan Pulau Padar. Bandara Komodo untuk penerbangan komersial hanya melayani pesawat domestik dari Jakarta, Surabaya, Bali, dan antar kota di Pulau Flores. Bandara ini berada di pusat kota hanya berjarak tiga kilometer ke pertokoan di Jalan Soekarno-Hatta.
Selain kota turis, Labuan Bajo juga kota nelayan sehingga banyak makanan jenis sea food mudah dijumpai di sini. Apalagi masyarakat Flores gemar makan ikan sebagai lauk pauk sehari-hari.Â
Di dekat pelabuhan ada pasar ikan dan pada waktu malam hari ada pujasera yang Bernama Kampung Ujung. Di sini banyak pilihan ikan bakar dari berbagai sea food dan masakan lainnya dengan harga terjangkau.
Untuk penginapan tersedia hotel mulai kelas home stay sampai hotel bintang lima. Untuk hotel berbintang ada pilihan Hotel Ayana Komodo, Sudamala Resort, Plataran Komodo Resort dan Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo yang sekaligus sebagai tempat terselenggaranya KTT ASEAN dan tempat menginap Presiden Joko Widodo.
Kota Labuan Bajo tidak terlalu luas.Untuk berkeliling di pusat kota cukup waktu satu jam saja dengan berjalan kaki menyusuri trotoar di sepanjang pantainya mulai Dermaga Labuan Bajo sampai pusat kota. Apalagi sekarang trotoar di sepanjang jalan utama terutama di Jalan Soekarno-Hatta sudah tertata rapi dan ramah terhadap pejalan kaki.
Sebagian besar wisatawan menginap di Labuan Bajo untuk transit sebelum naik kapal phinisi atau kapal boat menuju Pulau Padar, Pulau Kenawa, Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar.Â
Biasanya naik kapal diperlukan waktu dua malam, tiga hari dan biaya per orang rata-rata Rp2,5 juta untuk menikmati makan dan tidur di kapal sambil berenang, snorkeling, hiking di Pulau Padar, melihat ribuan binatang kelelawar keluar dari sangkarnya di Pulau Kalong dan melihat langsung binatang Komodo di habitatnya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Lokasi tujuan wisata lain di luar kota Labuan Bajo adalah melihat fosil berbatuan di Goa Batu Cermin. Di sini akan dilalui terowongan seluas 19 hektar yang dikelilingi dinding batu setinggi 75 meter.Â
Di goa ini saya berkenalan dengan Echa Mense, mahasiswa asal Labuan Bajo yang sedang berlibur dari kuliahnya di Surabaya. Dengan spontan Echa tanpa diminta menjadi guide selama masuk goa. Apalagi Echa kuliahnya di bidang pariwisata.Jadi dengan fasih dia memberi penjelasan isi Goa Batu Cermin.
Di dalam goa ini bisa dilihat stalaktit, stalakmit, dan berbagai fosil binatang laut di dindingnya. Yang paling terkenal di sini adalah fosil binatang laut penyu.
Dinamakan Goa Batu Cermin karena ada beberapa lubang celah sinar matahari yang menembus dinding-dinding atas bagian batu sehingga merefleksikan cahaya dan sinarnya memantul bagai cermin kaca di dalam goa.
Bagi wisatawan yang suka hiking ada pilihan mendaki Gunung Mbeling dengan ketinggian 1.258 mdpl dikelilingi hutan belantara. Dari puncaknya bisa dilihat secara keseluruhan Kota Labuan Bajo dan bisa melihat binatang langka yaitu burung gagak Flores.
Untuk persewaan mobil dan motor banyak rental yang menawarkan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta. Paket untuk naik kapal phinisi dan boat ke Pulau Komodo juga banyak dijumpai di travel-travel sepanjang jalan utama Kota Labuan Bajo.Â
Wisatawan yang baru pertama kali datang ke Labuan Bajo tidak akan tersesat karena semua paket travel dan hotel tersedia di kios-kios atau ruko sepanjang jalan utama. Anda tinggal menentukan pilihan harga yang kelas backpacker sampai kelas hotel bintang lima.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI