Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Waroeng Kemarang di Banyuwangi Serasa di Ubud Bali

16 Desember 2022   16:05 Diperbarui: 21 Desember 2022   17:30 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ririt , pemilik Waroeng Kemarang, dok pribadi

Waroeng Kemarang tampaknya selalu jadi incaran wisatawan  yang ingin bersantap sambil menikmati pemandangan persawahan yang asri. Suasana sawah yang bertingkat mirip dengan persawahan di Ubud, Bali. 

Lokasinya yang berada di Jl. Kalibendo kawasan Desa Kemiren, Banyuwangi tidak hanya menawarkan pemandangan sawah yang meneduhkan, tapi juga menyediakan berbagai hidangan lezat yang siap memanjakan lidah.

Menu tradisional asli Banyuwangi menjadi  andalan dari restoran ini. Menu utama yang best seller adalah pecel pitik, sego tempong, rujak soto, dan uyah asem.Untuk kue tradisional ada pilihan kue kucur, serabi, onde-onde, pisang goreng dan minuman hangat favorit tamu adalah minuman jahe sereh gula merah yang membuat hangat di tenggorokan.
 
Saya sengaja mencoba pesan menu sego tempong, pecel pitik dan uyah asem. Sego tempong disajikan dengan sambal yang tidak terlalu pedas sangat cocok dengan lidah saya.

Menu makanan, dok pribadi
Menu makanan, dok pribadi

 Saya makan dengan menu pembuka uyah asem yaitu daging potongan  ayam yang dibumbui rasa bumbu asem dengan sayur kacang panjang menimbulkan rasa segar. Sebagai dessert saya memesan kue kucur dengan rasa otentik gula merah yang lezat

Yang pasti tempat ini cocok banget buat hangout sekaligus bersantai sambil menikmati udara yang sejuk karena angin sepoi dari sawah.Tidak hanya pemandangannya saja yang mengagumkan, menu makanan yang ditawarkan tidak mahal berkisar antara harga Rp 5.000 sampai Rp 30.000 saja.

Ririt , pemilik Waroeng Kemarang, dok pribadi
Ririt , pemilik Waroeng Kemarang, dok pribadi


Restoran berkonsep pedesaan ini berdiri tanggal 1 Januari 2018 digagas oleh pasangan suami istri  Wowok Meirianto dan Ririt asal Banyuwangi yang sudah memiliki pengalaman berkelana di seluruh dunia dan keduanya sangat mencintai kesenian dan budaya.

Menurut Ririt , Kemarang tidak hanya berfungsi sebagai restoran tetapi juga ingin mengapresiasi dan melestarikan potensi kuliner dan seni budaya menyajikan tema bernuansa kental khas pedesaan dengan mengusung konsep adat Suku Osing, suku asli Banyuwangi.

Gazebo untuk tempat makan outdoor di tepi sawah, dok pribadi
Gazebo untuk tempat makan outdoor di tepi sawah, dok pribadi


Untuk menggabungkan gagasan kuliner dan seni nama Kemarang diambil dari bahasa Osing yang berarti bakul nasi. Sedangkan desain logo Waroeng Kemarang  melambangkan bakul nasi dan not balok.

Mulai dari ornamen bangunan, menu makanan, furniture seperti kursi, meja dan dekor, peralatan makan seperti piring, gelas dan lain-lain juga bertema klasik asli ala Banyuwangi.

 Para tamu sebelum memasuki bangunan utama, akan disambut dengan area parkir yang luas. Setelah itu baru memasuki bangunan utama yang membentang luas seperti joglo dengan gaya bangunan adat rumah osing. Di dalamnya ada meja, kursi dan dekor ala suku osing tertata rapi yang siap untuk menyambut para pengunjung yang akan menyantap hidangan.

 Sementara di sebelah kanan ada tulisan logo dari Waroeng dan di sisi pojok juga ada gamelan khas suku osing beserta tabuhnya yang biasa digunakan saat pagelaran pertunjukan dengan membawakan alunan musik khas suku osing untuk menghibur para pengunjung yang sedang menyantap makanan atau sekadar ngopi-ngopi santai.

Setiap akhir pekan ada pertunjukan  tari gandrung yang ditampilkan dan juga kesenian angklung yang dimainkan di atas pondok bambu yang menjulang tinggi.

Di sisi belakang Waroeng Kemarang juga menyediakan panggung yang bentuknya seperti  omprok gandrung,  yang biasa dipakai di kepala para penari gandrung.Ketika saya datang kesini sedang ada perlombaan tari barong untuk guru-guru SD se Banyuwangi dan panggung ini disediakan gratis bagi seniman-seniman Banyuwangi yang ingin mengapreasiasi jiwa seninya.

Panggung pertunjukan berbentuk omprog , dok pribadi
Panggung pertunjukan berbentuk omprog , dok pribadi

 Waroeng Kemarang mengusung dua konsep tempat duduk yaitu semi indoor dan outdoor memiliki luas 1,5 hektar.
Kalau semi indoor berada di bangunan utama, sementara yang outdoor berupa gazebo yang tersebar di beberapa titik dengan dikelilingi tanaman  bunga yang asri dan hamparan padi yang menghijau membuat mata para pengunjung terpesona ketika melihatnya.

Dengan kapasitas kursi tamu 600 orang, Waroeng Kemarang sering menerima tamu rombongan untuk acara reuni sekolah dan acara silaturahmi dari rombongan pegawai  kantor. Penulis bersama teman-teman satu kampus di Fakultas Ekonomi Unej bulan Oktober 2022 lalu sengaja mengadakan reuni di Waroeng Kemarang karena memilki aula yang luas.

Waroeng Kemarang memang sangat cocok untuk tempat reuni sekolah dan acara kumpul-kumpul sampai ratusan orang karena bisa menampung tamu sampai 600 orang dan memiliki panggung untuk hiburan tari gandrung atau tari tradisional Banyuwangi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun