Untuk menggabungkan gagasan kuliner dan seni nama Kemarang diambil dari bahasa Osing yang berarti bakul nasi. Sedangkan desain logo Waroeng Kemarang  melambangkan bakul nasi dan not balok.
Mulai dari ornamen bangunan, menu makanan, furniture seperti kursi, meja dan dekor, peralatan makan seperti piring, gelas dan lain-lain juga bertema klasik asli ala Banyuwangi.
 Para tamu sebelum memasuki bangunan utama, akan disambut dengan area parkir yang luas. Setelah itu baru memasuki bangunan utama yang membentang luas seperti joglo dengan gaya bangunan adat rumah osing. Di dalamnya ada meja, kursi dan dekor ala suku osing tertata rapi yang siap untuk menyambut para pengunjung yang akan menyantap hidangan.
 Sementara di sebelah kanan ada tulisan logo dari Waroeng dan di sisi pojok juga ada gamelan khas suku osing beserta tabuhnya yang biasa digunakan saat pagelaran pertunjukan dengan membawakan alunan musik khas suku osing untuk menghibur para pengunjung yang sedang menyantap makanan atau sekadar ngopi-ngopi santai.
Setiap akhir pekan ada pertunjukan  tari gandrung yang ditampilkan dan juga kesenian angklung yang dimainkan di atas pondok bambu yang menjulang tinggi.
Di sisi belakang Waroeng Kemarang juga menyediakan panggung yang bentuknya seperti  omprok gandrung,  yang biasa dipakai di kepala para penari gandrung.Ketika saya datang kesini sedang ada perlombaan tari barong untuk guru-guru SD se Banyuwangi dan panggung ini disediakan gratis bagi seniman-seniman Banyuwangi yang ingin mengapreasiasi jiwa seninya.
 Waroeng Kemarang mengusung dua konsep tempat duduk yaitu semi indoor dan outdoor memiliki luas 1,5 hektar.
Kalau semi indoor berada di bangunan utama, sementara yang outdoor berupa gazebo yang tersebar di beberapa titik dengan dikelilingi tanaman  bunga yang asri dan hamparan padi yang menghijau membuat mata para pengunjung terpesona ketika melihatnya.
Dengan kapasitas kursi tamu 600 orang, Waroeng Kemarang sering menerima tamu rombongan untuk acara reuni sekolah dan acara silaturahmi dari rombongan pegawai  kantor. Penulis bersama teman-teman satu kampus di Fakultas Ekonomi Unej bulan Oktober 2022 lalu sengaja mengadakan reuni di Waroeng Kemarang karena memilki aula yang luas.
Waroeng Kemarang memang sangat cocok untuk tempat reuni sekolah dan acara kumpul-kumpul sampai ratusan orang karena bisa menampung tamu sampai 600 orang dan memiliki panggung untuk hiburan tari gandrung atau tari tradisional Banyuwangi lainnya.