Di Banyuwangi banyak pilihan tujuan wisata.Diantaranya wisata perkebunan memetik kopi.
Di  Desa Wisata Gombengsari, Kecamatan Kalipuro menjadi pilihan wisata perkebunan di Banyuwangi.
Wisatawan diajak memetik biji kopi di perkebunan rakyat milik petani. Perjalanan wisata dimulai dengan melihat cara memetik biji kopi yang matang dan merah, melihat kopi dikupas serta dijemur kemudian disangrai menjadi biji roasted .
Perjalanan wisata didampingi guide Pak Taufik, anggota kelompok tani kopi di Gombengsari yang membuka usaha wisata perkebunan kopi.
Biji kopi harus disangrai dulu sampai berwarna cokelat, kemudian kopi ditumbuk halus lalu dipacking dengan bagus dan aman.Â
Pak Taufik memelihara kopi secara organik meneruskan usaha perkebunan milik orangtuanya yang sudah 50 tahun bertani.Tetapi untuk usaha wisata perkebunan baru dimulai tahun 2017 lalu.
Hampir setiap minggu, di hari weekend Pak Taufik selalu menerima kunjungan wisatawan.
Peserta wisata perkebunan kopi minimal lima orang dengan berkelompok dan mendapat fasilitas makan siang dengan lauk sayur bening kelor, ikan goreng, dadar jagung dan sambal lalapan. Harga paket wisata perkebunan memetik kopi sebesar Rp 55.000 per orang.
Jarak Desa Gombengsari sekitar 15 kilometer sebelah utara Banyuwangi. Jalan menuju kebun kopi cukup terjal dan sempit sehingga disarankan lebih baik menggunakan mobil jip atau mobil oof road.
Kopi yang sudah dipacking siap dijual dengan pilihan kopi robusta, arabica, kopi lanang, dan kopi luwak. Kopi yang dijual dipacking dengan pilihan bubuk dan roasted.
Sebagai orang yang pernah tinggal di perkebunan kopi di daerah Glenmore, Banyuwangi, saya jadi bernostalgia dengan masa kecil ketika rumah kami dikelilingi pohon kopi.Saya jadi teringat pernah menetap di perkebunan kopi yang sejuk dan nyaman udaranya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H