Karena cinta dan kasih sayang kepada ibunda tercinta, Bapak Mohammad Nizar selaku owner PT Bio Sehat Nusantara membuat produk kesehatan minyak herbal bermerk “Sasak”.
Minyak herbal yang terbuat dari sari buah kelapa asli yaitu VCO (Virgin Coconut Oil) dengan dicampur berbagai aneka macam rempah-rempah segar lainnya sangat cocok digunakan untuk segala usia.
Sasak yang berarti “jembatan,” yang dimaksud adalah jalan menuju sehat, sukses dan bahagia. Jadi minyak Sasak sebagai jembatan dari seseorang yang memiliki penyakit , setelah mendapat baluran minyak Sasak akan sembuh.
Cara pemakaian minyak Sasak, cukup dibalurkan pada bagian yang sakit sampai meresap. Kemudian dibalurkan pula di bagian badan , yaitu punggung, persendian kaki, telapak kaki dan tangan, serta di kening dan dibawah daun telinga secara merata.
Saya yang sedang flu berat karena perubahan cuaca di Bali. Sangat merasakan hangatnya minyak herbal Sasak. Setelah dua hari kena sakit flu saya sembuh . Karena setiap hari setelah mandi, saya membalurkan badan minyak Sasak ke bagian punggung , kening dan dada.
Minyak herbal Sasak merupakan minyak tradisional warisan leluhur , yang dproduksi secara modern . Minyak Sasak sudah terdaftar di BPOM sejak berdiri tiga tahun yang lalu pada tahun 2019.
Tidak hanya produksi minyaknya yang sudah mendapat sertifikasi BPOM, tetapi bahan baku yaitu jahe, kapulaga, kencur, sereh dan bumbu dapur lainnya juga didatangkan dari Pulau Jawa karena harus ada syarat pemasok bumbu dapur yang sudah bersertifikat BPOM.
Setelah melalui penelitian dan pengembangan di pabriknya di Denpasar, Pulau Bali selama bertahun-tahun. Kini Minyak Sasak sudah resmi dapat dimanfaatkan khasiatnya dalam membantu mengobati berbagai macam rasa sakit dan penyakit.
Pada proses pembuatannya, Minyak Sasak atau bisa juga disebut Sasak Oil. Merupakan minyak herbal hasil ekstraksi yaitu mengambil sari pati dari berbagai macam rempah - rempah, yang mengandung berbagai macam khasiat yang digunakan untuk pengobatan tradisional .
Walaupun Minyak Sasak ini adalah ramuan tradisional warisan leluhur, namun sistem poduksinya dengan cara modern sehinga menghasilkan varian produk yang sangat unggul untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh.
Setiap bulan produksi minyak Sasak sebanyak 30.000 botol dengan omzet diantara 500 juta rupiah 700 juta rupiah. Sewaktu pandemi omzet sempat turun selama 2 tahun dengan omzet Rp 300 juta. Produknya sudah tersebar di seluruh Indonesia karena sudah dijual di toko e comersial di Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia. Penjualan langsung paling laku di outlet Kota Denpasar, Banyuwangi dan Jember.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia sebagai salah satu penggerak roda ekonomi nasional. UMKM juga menyerap tenaga kerja sehingga membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Di era digital ini, UMKM perlu melakukan penyesuaian agar dapat beradaptasi dan menghadapi tantangan baru. Bapak Nizar sangat tergantung kepada layanan aplikasi BRI. Karena dengan aplikasi BRI ini sangat memudahkan kegiatan bisnisnya. Mulai dari mengirim gaji kepada karyawannya, membayar pembelian VCO dan bumbu dapur, transfer ke semua supplier, serta tarik uang tunai di lokasi mana pun di Indonesia.
Pak Nizar yang berusia 53 tahun ini rutin sebulan sekali pulang kampung ke Desa Tegaldlimo untuk menengok ibunya. Alumni kampus IKIP Banyuwangi ini merasa beruntung memiliki ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) karena BRI melalui produk dan layanannya sangat menguntungkan pelaku UMKM di desa-desa di seluruh Indonesia.
Dengan tersedianya mesin anjungan ATM BRI di seluruh pelosok Banyuwangi . Pak Nizar sangat terbantu apabila memerlukan ambil uang tunai . Jika diperlukan mendadak ke ATM meski posisinya sedang di pedesaan di Desa Tegaldlimo, Banyuwangi.
Di kesempatan acara HUT127BRI ini, sebagai pelaku usaha yang berpergian ke luar kota di seluruh pelosok Bali. Pak Nizar sangat diuntungkan dengan kemudahan aplikasi BRI yang memudahkan untuk cek saldo terakhir dan bisa transfer dari mana pun tanpa harus mencari ATM .
BRIPahlawanFinansial adalah pahlawan di bidang keuangan bagi pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Sebagai pelaku UMKM yang ada di daerah sangat diuntungkan adanya mesin anjungan ATM di setiap kecamatan di pelosok Pulau Jawa untuk mengambil tunai .
Bapak Mohammad Nizar asal Banyuwangi ini sangat menyanyangi ibundanya . Ibu Aisyah yang sudah berusia 95 tahun. Karena ibunya tercinta sering memberi contoh berbuat baik untuk beramal dan membagi makanan kepada orang yang membutuhkan hampir setiap hari di kampung halamannya di Tegaldlimo, Banyuwangi.
Hal ini yang membuat inspirasi Bapak Nizar berkecimpung di bidang sosial menjadi founder Pesantren Digital dan Tangan Di Atas (TDA) . Tujuannya memberi program pelatihan kepada generasi muda untuk memahami fungsi telepon genggam agar bisa melakukan kegiatan komersial untuk menambah penghasilan.
Anak-anak SMP, SMA, dan mahasiswa melalui Pesantren Digital yang alumninya telah berjumlah ribuan orang telah diajari cara membuat produksi minyak Sasak. Latihan dilakukan dengan melihat langsung proses membuat minyak herbal Sasak dan belajar marketing agar anak-anak itu mengetahui cara berbisnis, dengan hanya memiliki telepon genggam.
Bapak Nizar sekaligus owner PT Bio Sehat Nusantara memiliki 19 orang pegawai . Memiliki tiga kantor cabang di Denpasar, Banyuwangi dan Jember. Sebagai pengusaha, Bapak Nizar tentunya sangat bergantung kepada platform digital Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Tahun depan semoga produk minyak herbal Sasak bisa mengikuti acara perhelatan besar acara UMKM BRILianpreneur di Jakarta.
Bapak Nizar yang saya temui di Denpasar, Bali masih ingin lagi menggenjot penjualan minyak Sasak menjadi 100.000 botol tiap bulannya. Semoga tercapai impiannya ya pak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H