Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hutan Trembesi yang Eksostis di De Djawatan Benculuk, Banyuwangi

22 Oktober 2022   19:50 Diperbarui: 23 Oktober 2022   12:45 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan trembesi pohonnya rindang (Dokumentasi Asita)

Saya belum pernah melihat pemandangan ini di tempat lain di Indonesia. Pohon-pohon raksasa yang menaungi seakan menutup langit. Selalu menyenangkan untuk kembali ke alam.

Buka setiap hari selama enam hari, kecuali khusus hari Senin libur dengan harga tiket Rp6.000 per orang. Setiap hari buka mulai pukul 07.00 -17.00. Di sana banyak tempat yang instagrammable. Pengelola wisata menyediakan kursi-kursi di atas pohon untuk dinaiki dan menjadi tempat berfoto dengan tangga kayu yang cukup aman.

Reuni dengan teman2 fak ekonomi Unej (dok asita)
Reuni dengan teman2 fak ekonomi Unej (dok asita)

Tersedia juga delman untuk berkeliling dan motor ATV untuk yang suka berpetualang. Di sini karena sangat rimbun batang dan daun trembesinya seperti menyatu dengan dan menyerupai hutan Fangorn di film Lord Of The Ring.

De Djawatan Banculuk dibuka secara umum pada Juni 2018 dan menjadi viral karena banyak selebgram travel datang ke Banyuwangi dan mengunjungi Djawatan de Benculuk ini. Mereka mengunggah keindahan pohon trembesi di sosial media.

Saat hari libur atau akhir pekan biasanya banyak wisatawan yang berkunjung ke De Djawatan Banyuwangi. Pada akhir pekan atau saat long weekend, De Djawatan Banyuwangi akan dipenuhi oleh banyak wisatawan. Suasana pun menjadi ramai oleh kehadiran rombongan pelajar sekolah atau grup wisatawan dari luar kota yang datang dengan kendaraan bus.

Penulis dengan pelaku wisata hantu2an (Dokumentasi Asita)
Penulis dengan pelaku wisata hantu2an (Dokumentasi Asita)

Ketika saya datang dengan rombongan 60 orang teman alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Jember di pagi hari saat weekend sekitar pukul 10.00 pagi, ternyata lokasinya sudah ramai didatangi oleh rombongan wisatawan lain.

Sehingga untuk mengambil foto bersama di areal yang instagrammable harus menunggu bergantian mengambil foto dengan rombongan wisatawan lain. Kami diarahkan fotografer asal Banyuwangi mengambil beberapa tempat yang sejuk di bawah pohon trembesi yang rindang.

Cuaca sedang bagus ketika kami datang (Dokumentasi Asita)
Cuaca sedang bagus ketika kami datang (Dokumentasi Asita)

Pada hari Sabtu dan Minggu puncak kunjungan pengunjung per hari bisa didatangi sekitar 1.000 orang wisatawan. Akibatnya jika saat sedang ramai, sulit untuk bisa mendapatkan jepretan hanya dengan latar belakang pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun