Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota Bern di Swiss yang Menyimpan Misteri Sungai Aare

31 Mei 2022   17:45 Diperbarui: 31 Mei 2022   19:30 9575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusat kota Bern (dok pribadi)

Beberapa tahun yang lalu ketika traveling ke Eropa saya sempat mampir di Kota Bern, Swiss meski cuma menginap dua hari di kota ini. Tetapi saya merasa cukup waktu seharian saja untuk eksplore kotanya.

Karena kotanya kecil dan cukup hanya berjalan kaki untuk eksplore kotanya mulai dari Gedung Parlemen sampai ke Taman Beruang yang berada di sisi tepian Sungai Aare.

Tidak disangka sama sekali, sekarang Sungai Aare menjadi viral karena Eril putra dari Ridwal Kamil, Gubernur Jabar tenggelam dan hanyut di Sungai Aare.

Sampai tulisan ini dibuat sejak lima hari hilangnya Eril belum ditemukan juga jejaknya.

Banyak yang menyangka ibukota negara Swiss adalah Zurich karena keramaiannya dan lebih popoler.Apalagi Zurich lebih banyak gedung pencakar langit. Ibukota selalu identik dengan gedung pencakar langit, namun tidak berlaku di sini. 

Bern adalah ibukota Swiss tapi menampilkan sebagai kota yang sepi, tidak banyak gedung pencakar langit tapi memiliki penampakan kota yang sangat indah dan menyatu dengan alam. Bikin siapa saja yang datang ke kota ini, berharap dapat kembali lagi.

Sungai Aare membelah Bern (dok pribadi)
Sungai Aare membelah Bern (dok pribadi)

Pertama kali saya melihat Bern, saya terpesona oleh keindahan pengaturan kota tuanya yang terawat di zaman modern ini.


Kota ini memiliki penduduk sekitar 127.000 jiwa (2004) dan bertambah menjadi 130.000 jiwa pada 2010. Bern ialah kota terbesar ke -4 di Swiss setelah kota Zürich, Jenewa dan Basel. Bandingkan dengan penduduk Jakarta yang 10 juta jiwa sangat beda keramaiannya.

Ibu kota Swiss ini dibangun di atas punggungan batu pasir, dikelilingi oleh tiga sisi oleh Aare yang mengalir melalui lembah. Jembatan tingkat tinggi menghubungkan kota dengan dataran tinggi di tepi kanan dan dengan bagian kota yang lebih baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun